Kudus (ANTARA) - Mabes Polri memberikan trauma healing atau penyembuhan psikologi bagi warga yang mengungsi akibat terdampak banjir di tempat pengungsian gedung pertemuan Graha Mustika Balai Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kasubbag Psiyanmas Bagpsipol Ropsi SSDM Polri Kompol Astiadi di Kudus, menjelaskan kegiatan ini difokuskan kepada anak-anak dan orang dewasa yang ada di sejumlah posko pengungsian.
"Trauma healing ini bertujuan untuk memberikan penguatan psikologis dan psikososial kepada para pengungsi dengan harapan memberikan kenyamanan dan kesehatan mental, sehingga nantinya dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik," ujarnya saat memantau kegiatan di lokasi pengungsian di Graha Mustika Kudus.
Ia juga berharap ketika banjir benar-benar surut, maka mereka juga bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Kegiatan trauma healing yang dilakukan yakni dengan mengajak anak-anak bernyanyi, bermain bersama, tebak-tebakan, serta pembagian hadiah untuk membuat anak-anak melupakan kejadian yang telah terjadi.
Sementara untuk orang dewasa, pihaknya memberikan layanan relaksasi, mindful activity, konseling individu, dan konseling kelompok untuk para ibu-ibu di lokasi pengungsian.
Kehadiran Kepolisian ini, kata dia, merupakan langkah nyata dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam, khususnya anak-anak yang memerlukan perhatian khusus dalam mengatasi dampak psikologisnya.
"Kami juga berharap dapat memberikan semangat serta gairah bagi warga dalam menjalankan berbagai aktivitas selanjutnya dan tidak larut dalam kondisi musibah banjir yang terjadi," ujarnya.
Selain memberikan penyembuhan psikologi, pihaknya juga menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis, serta memberikan paket bantuan berupa 2 ton beras, 100 liter minyak goreng, 200 dos air mineral, 200 dos mie instan, 250 dos popok, dan 300 paket bantuan peralatan sekolah.
Elok, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang mengungsi di Graha Mustika Kudus mengakui berterima kasih karena ada berbagai bantuan, termasuk penyembuhan psikologi. Kebutuhan makan dan kesehatan juga terjamin.
"Saya bersama suami dan anak memang belum bisa pulang, karena banjirnya masih masuk ke rumah," ujarnya.
Baca juga: Jalur Pantura Demak-Kudus masih ditutup
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kasubbag Psiyanmas Bagpsipol Ropsi SSDM Polri Kompol Astiadi di Kudus, menjelaskan kegiatan ini difokuskan kepada anak-anak dan orang dewasa yang ada di sejumlah posko pengungsian.
"Trauma healing ini bertujuan untuk memberikan penguatan psikologis dan psikososial kepada para pengungsi dengan harapan memberikan kenyamanan dan kesehatan mental, sehingga nantinya dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik," ujarnya saat memantau kegiatan di lokasi pengungsian di Graha Mustika Kudus.
Ia juga berharap ketika banjir benar-benar surut, maka mereka juga bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Kegiatan trauma healing yang dilakukan yakni dengan mengajak anak-anak bernyanyi, bermain bersama, tebak-tebakan, serta pembagian hadiah untuk membuat anak-anak melupakan kejadian yang telah terjadi.
Sementara untuk orang dewasa, pihaknya memberikan layanan relaksasi, mindful activity, konseling individu, dan konseling kelompok untuk para ibu-ibu di lokasi pengungsian.
Kehadiran Kepolisian ini, kata dia, merupakan langkah nyata dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam, khususnya anak-anak yang memerlukan perhatian khusus dalam mengatasi dampak psikologisnya.
"Kami juga berharap dapat memberikan semangat serta gairah bagi warga dalam menjalankan berbagai aktivitas selanjutnya dan tidak larut dalam kondisi musibah banjir yang terjadi," ujarnya.
Selain memberikan penyembuhan psikologi, pihaknya juga menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis, serta memberikan paket bantuan berupa 2 ton beras, 100 liter minyak goreng, 200 dos air mineral, 200 dos mie instan, 250 dos popok, dan 300 paket bantuan peralatan sekolah.
Elok, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang mengungsi di Graha Mustika Kudus mengakui berterima kasih karena ada berbagai bantuan, termasuk penyembuhan psikologi. Kebutuhan makan dan kesehatan juga terjamin.
"Saya bersama suami dan anak memang belum bisa pulang, karena banjirnya masih masuk ke rumah," ujarnya.
Baca juga: Jalur Pantura Demak-Kudus masih ditutup