Purbalingga (ANTARA) - Pegiat Kie Seni di Desa "Kartun" Sidareja (Cartoon Village Sidareja), Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meluncurkan program terbaru berupa Paket Petualangan Hidup di Desa (#liveinthevillage) Berbalut Seni dan Budaya.
Ketua Kie Seni Slamet Santosa di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Kamis, mengatakan peluncuran program tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi generasi muda Indonesia saat ini yang mudah terpapar budaya bangsa lain.
"Di beberapa segi memiliki pengaruh yang kuat dalam gaya hidup mereka di masa kini. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah apakah paparan budaya asing tersebut memberikan banyak nilai positif dalam perkembangan karakternya atau sebaliknya," katanya.
Menurut dia, hal itu diperkuat dengan beberapa penelitian yang dilakukan sejumlah perguruan tinggi nasional yang mengindikasikan bahwa generasi muda kini rentan untuk kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia.
"Hilangnya rasa nasionalisme, kehilangan jati dirinya itu karena terlalu berlebihan dalam mengadopsi budaya luar. Itu sangat sering terjadi," katanya.
Salah seorang pegiat Kie Seni, Gita Yohanna Thomdean, mengatakan bangsa Indonesia yang terkenal dengan beragam budaya dikhawatirkan dapat mengalami krisis dalam keberagaman budayanya karena pengaruh budaya asing yang datang secara berlebihan.
Oleh karenanya pada tahun ketiga perjalanan pemuda Kie Seni di Cartoon Village Sidareja, kata dia, pihaknya meluncurkan program terbaru berupa Paket Petualangan Hidup di Desa (#liveinthevillage) Berbalut Seni dan Budaya dengan mempertimbangkan beberapa fenomena yang terjadi khususnya pada generasi muda.
"Program yang kami resmikan pada 9 Maret ini ditujukan untuk menjadikan Desa Kartun Sidareja atau Cartoon Village Sidareja sebagai wahana untuk para sekolah atau orang tua yang ingin memperkenalkan anak-anaknya akan kehidupan di pedesaan dan belajar akan nilai nilai luhur warisan nenek moyang dalam balutan seni budaya di desa ini," katanya.
Menurut dia, nilai-nilai luhur nenek moyang Nusantara yang perlu dibangkitkan kembali di antaranya gemati (saling menyayangi), tepaselira (toleransi), hormat menghormati, dan musyawarah mufakat.
Dengan hidup membaur bersama dengan masyarakat dalam program tersebut, kata dia, generasi muda akan belajar akan keautentikan nilai hidup masyarakat di Cartoon Village Sidareja.
"Ini juga menjadi sarana refleksi hidup mereka untuk mensyukuri segala yang telah dimiliki, tidak membeda-bedakan sesama, menghormati, menjunjung tinggi sopan santun, yang semua ini merupakan hal yang sangat dasar untuk membentuk karakter manusia nusantara," kata Gita.
Ketua Kie Seni Slamet Santosa di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Kamis, mengatakan peluncuran program tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi generasi muda Indonesia saat ini yang mudah terpapar budaya bangsa lain.
"Di beberapa segi memiliki pengaruh yang kuat dalam gaya hidup mereka di masa kini. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah apakah paparan budaya asing tersebut memberikan banyak nilai positif dalam perkembangan karakternya atau sebaliknya," katanya.
Menurut dia, hal itu diperkuat dengan beberapa penelitian yang dilakukan sejumlah perguruan tinggi nasional yang mengindikasikan bahwa generasi muda kini rentan untuk kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia.
"Hilangnya rasa nasionalisme, kehilangan jati dirinya itu karena terlalu berlebihan dalam mengadopsi budaya luar. Itu sangat sering terjadi," katanya.
Salah seorang pegiat Kie Seni, Gita Yohanna Thomdean, mengatakan bangsa Indonesia yang terkenal dengan beragam budaya dikhawatirkan dapat mengalami krisis dalam keberagaman budayanya karena pengaruh budaya asing yang datang secara berlebihan.
Oleh karenanya pada tahun ketiga perjalanan pemuda Kie Seni di Cartoon Village Sidareja, kata dia, pihaknya meluncurkan program terbaru berupa Paket Petualangan Hidup di Desa (#liveinthevillage) Berbalut Seni dan Budaya dengan mempertimbangkan beberapa fenomena yang terjadi khususnya pada generasi muda.
"Program yang kami resmikan pada 9 Maret ini ditujukan untuk menjadikan Desa Kartun Sidareja atau Cartoon Village Sidareja sebagai wahana untuk para sekolah atau orang tua yang ingin memperkenalkan anak-anaknya akan kehidupan di pedesaan dan belajar akan nilai nilai luhur warisan nenek moyang dalam balutan seni budaya di desa ini," katanya.
Menurut dia, nilai-nilai luhur nenek moyang Nusantara yang perlu dibangkitkan kembali di antaranya gemati (saling menyayangi), tepaselira (toleransi), hormat menghormati, dan musyawarah mufakat.
Dengan hidup membaur bersama dengan masyarakat dalam program tersebut, kata dia, generasi muda akan belajar akan keautentikan nilai hidup masyarakat di Cartoon Village Sidareja.
"Ini juga menjadi sarana refleksi hidup mereka untuk mensyukuri segala yang telah dimiliki, tidak membeda-bedakan sesama, menghormati, menjunjung tinggi sopan santun, yang semua ini merupakan hal yang sangat dasar untuk membentuk karakter manusia nusantara," kata Gita.