Solo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta memastikan ketersediaan fasilitas rawat inap untuk pasien demam berdarah dengue (DBD) sebagai langkah antisipasi jika kasus DBD melonjak.

"Kalau sampai saat ini kami belum ada informasi dari rumah sakit soal kehabisan tempat tidur. Rumah sakit bisa mengatur bagaimana pasien masuk tetap bisa dilayani," kata Pelaksana Tugas Kepala DKK Surakarta Setyowati di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Terkait dengan isu yang beredar mengenai penuhnya kapasitas rawat inap di bangsal anak akibat melonjaknya penderita DBD, ia memastikan hal itu tidak benar.

"Sebetulnya laporan resmi dari rumah tidak ada dan masyarakat Solo tidak ada keluhan tidak dapat tempat tidur, dalam hal ini kami percaya dengan rumah sakit," katanya.

Kalaupun tidak ada tempat tidur yang tersedia akibat banyaknya pasien rawat inap, ia mengatakan dinas akan langsung turun tangan.

"Kalau tidak dapat tempat tidur kami komunikasikan dengan rumah sakit lain. Dari dinas akan telepon rumah sakit untuk mengkomunikasikan hal itu," katanya.

Sementara itu, mengenai kasus DBD di Kota Solo sejak awal tahun hingga saat ini tercatat ada sebanyak 32 kasus. Dari total tersebut satu di antaranya meninggal dunia.

"Penanganan agak terlambat. Namun sejauh mana lambatnya penanganan kami belum tahu," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini DKK tengah melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Kami juga mulai intens sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait peningkatan kasus DBD," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024