Semarang (ANTARA) - Momentum Ramadhan 1445 Hijriah, PLN fokus mengamankan suplai kelistrikan pascabanjir yang melanda wilayah pantura Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan.
Dampak cuaca ekstrem berupa hujan angin dan angin lebat yang terjadi tiap hari sejak Senin (11/3) hingga Selasa minggu ini (19/3) mengakibatkan banjir di 5 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Banjir ini berdampak langsung pada 38 ribu lebih pelanggan PLN di 4 kota/kabupaten tersebut sehingga PLN harus menghentikan sementara aliran listrik untuk keamanan warga masyarakat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan fokus timnya dalam masa bencana ini adalah pengamanan suplai listrik warga masyarakat.
"Kami memohon maaf, suplai listrik untuk pelanggan terdampak banjir kami harus hentikan sementara. Hal ini semata-mata agar tidak membahayakan warga, mengingat air merupakan penghantar listrik," jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa seiring telah surutnya banjir beberapa titik di Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, dan Grobogan listrik telah pihaknya nyalakan kembali.
"Namun berdasar pantauan kami per Selasa (19/3) pukul 05.00 WIB, listrik untuk 53 persen pelanggan terdampak masih harus kami matikan. Fokus kami menyalurkan listrik bagi tempat-tempat pengungsian serta daerah-daerah yang aman dari banjir," terangnya
Banjir juga melanda wilayah Gardu Induk (GI) PLN Kudus yang menyuplai listrik untuk wilayah Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Namun berkat serangkaian upaya pengamanan ekstra dari PLN, GI tersebut masih tetap beroperasi menyuplai listrik pelanggan tanpa harus mematikan aliran listrik kepada pelanggan.
Saat ini (19/3) masih terdapat 14 titik desa yang wilayah banjir pada Kabupaten Kudus seperti Dukuh Goleng, Desa Gorang, Jati Wetan, Kotakan, Undakan Kidul, Undakan Lor, Gempolso, Tugu Lor, Ngemplok Wetan, Kedungwaru Lor, Kedungwaru Kidul, Tuwang, Karanganyar, dan Desa Ketanggung.
Sementara di wilayah Kabupaten Demak terdapat beberapa titik genangan banjir yaitu Desa Kalianyar, Merak, Wonorejo, Wonoketingal dan Cangkring, serta wilayah Kabupaten Grobogan yaitu Desa Menawan Merak.
Untuk Kota Semarang sendiri gardu dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) telah dinyalakan 100 persen, namun dengan kondisi baik tersebut PLN tetap memantau perkembangan kondisi cuaca ke depannya.
"Kami berterima kasih atas support dan dukungan seluruh pemangku kepentingan kami, suplai listrik tetap optimal walau dengan serangkaian keterbatasan. Kita bersama-sama berdoa agar curah hujan tidak bertambah buruk dan titik banjir semakin berkurang," ungkapnya.
Soffin menyampaikan jika terdapat kondisi banjir/ bahaya kelistrikan dampak cuaca ekstrem ini, pelanggan diminta melaporkan segera kepada PLN melalui kanal aduan telepon contact center (CC) 123, aplikasi PLN Mobile, maupun direct message (DM) ke medsos PLN_123 official. ***
Dampak cuaca ekstrem berupa hujan angin dan angin lebat yang terjadi tiap hari sejak Senin (11/3) hingga Selasa minggu ini (19/3) mengakibatkan banjir di 5 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Banjir ini berdampak langsung pada 38 ribu lebih pelanggan PLN di 4 kota/kabupaten tersebut sehingga PLN harus menghentikan sementara aliran listrik untuk keamanan warga masyarakat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan fokus timnya dalam masa bencana ini adalah pengamanan suplai listrik warga masyarakat.
"Kami memohon maaf, suplai listrik untuk pelanggan terdampak banjir kami harus hentikan sementara. Hal ini semata-mata agar tidak membahayakan warga, mengingat air merupakan penghantar listrik," jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa seiring telah surutnya banjir beberapa titik di Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, dan Grobogan listrik telah pihaknya nyalakan kembali.
"Namun berdasar pantauan kami per Selasa (19/3) pukul 05.00 WIB, listrik untuk 53 persen pelanggan terdampak masih harus kami matikan. Fokus kami menyalurkan listrik bagi tempat-tempat pengungsian serta daerah-daerah yang aman dari banjir," terangnya
Banjir juga melanda wilayah Gardu Induk (GI) PLN Kudus yang menyuplai listrik untuk wilayah Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Namun berkat serangkaian upaya pengamanan ekstra dari PLN, GI tersebut masih tetap beroperasi menyuplai listrik pelanggan tanpa harus mematikan aliran listrik kepada pelanggan.
Saat ini (19/3) masih terdapat 14 titik desa yang wilayah banjir pada Kabupaten Kudus seperti Dukuh Goleng, Desa Gorang, Jati Wetan, Kotakan, Undakan Kidul, Undakan Lor, Gempolso, Tugu Lor, Ngemplok Wetan, Kedungwaru Lor, Kedungwaru Kidul, Tuwang, Karanganyar, dan Desa Ketanggung.
Sementara di wilayah Kabupaten Demak terdapat beberapa titik genangan banjir yaitu Desa Kalianyar, Merak, Wonorejo, Wonoketingal dan Cangkring, serta wilayah Kabupaten Grobogan yaitu Desa Menawan Merak.
Untuk Kota Semarang sendiri gardu dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) telah dinyalakan 100 persen, namun dengan kondisi baik tersebut PLN tetap memantau perkembangan kondisi cuaca ke depannya.
"Kami berterima kasih atas support dan dukungan seluruh pemangku kepentingan kami, suplai listrik tetap optimal walau dengan serangkaian keterbatasan. Kita bersama-sama berdoa agar curah hujan tidak bertambah buruk dan titik banjir semakin berkurang," ungkapnya.
Soffin menyampaikan jika terdapat kondisi banjir/ bahaya kelistrikan dampak cuaca ekstrem ini, pelanggan diminta melaporkan segera kepada PLN melalui kanal aduan telepon contact center (CC) 123, aplikasi PLN Mobile, maupun direct message (DM) ke medsos PLN_123 official. ***