Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mencatat ratusan warga yang mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian selama tiga hari terakhir ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi banjir mulai surut.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa intensitas curah hujan tinggi yang melanda di beberapa wilayah sejak beberapa hari lalu menyebabkan banjir merendam permukiman penduduk.
"Namun, dengan kondisi cuaca cerah sejak Senin (18/3) pagi hingga petang, kondisi banjir mulai surut dan warga yang semula mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.
Menurut dia, semula jumlah warga yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsi pada Kamis (13/3) sebanyak 1.280 orang.
Namun, kata dia, jumlah warga yang mengungsi bertahap sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi banjir mulai surut.
Apriliyanto Dwi Purnomo mencatat hingga Minggu malam (17/3) jumlah warga yang masih mengungsi di Kecamatan Pekalongan Barat sebanyak 421 jiwa dan Kecamatan Pekalongan Timur 56 jiwa.
"Warga yang masih bertahan di pengungsian rata-rata rumah mereka terendam dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter sehingga disarankan untuk tetap tinggal di pengungsian, terutama bagi orang yang rentan seperti lansia, balita dan ibu hamil," katanya.
Menurut dia, sejumlah titik pengungsian yang kini sebagai tempat mengungsi yaitu kantor Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al-Ikhlas, SD Negeri 03 Tirto, Musala Al-Munir, dan TPQ At-Taubah, serta Gedung Manjiba Kecamatan Pekalongan Timur.
"Adapun kondisi ketinggian genangan air yang merendam permukiman penduduk bervariasi antara 10 centimeter hingga 50 centimeter," katanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa intensitas curah hujan tinggi yang melanda di beberapa wilayah sejak beberapa hari lalu menyebabkan banjir merendam permukiman penduduk.
"Namun, dengan kondisi cuaca cerah sejak Senin (18/3) pagi hingga petang, kondisi banjir mulai surut dan warga yang semula mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.
Menurut dia, semula jumlah warga yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsi pada Kamis (13/3) sebanyak 1.280 orang.
Namun, kata dia, jumlah warga yang mengungsi bertahap sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi banjir mulai surut.
Apriliyanto Dwi Purnomo mencatat hingga Minggu malam (17/3) jumlah warga yang masih mengungsi di Kecamatan Pekalongan Barat sebanyak 421 jiwa dan Kecamatan Pekalongan Timur 56 jiwa.
"Warga yang masih bertahan di pengungsian rata-rata rumah mereka terendam dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter sehingga disarankan untuk tetap tinggal di pengungsian, terutama bagi orang yang rentan seperti lansia, balita dan ibu hamil," katanya.
Menurut dia, sejumlah titik pengungsian yang kini sebagai tempat mengungsi yaitu kantor Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al-Ikhlas, SD Negeri 03 Tirto, Musala Al-Munir, dan TPQ At-Taubah, serta Gedung Manjiba Kecamatan Pekalongan Timur.
"Adapun kondisi ketinggian genangan air yang merendam permukiman penduduk bervariasi antara 10 centimeter hingga 50 centimeter," katanya.