Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) bergerak cepat amankan pasokan listrik pada wilayah terdampak cuaca ekstrem dan banjir yang terjadi sejak Selasa (12/3) hingga Jumat (15/3).
Tercatat 18 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mengalami cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak baliho jatuh dan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik.
Bahkan di beberapa titik di wilayah Semarang, Kudus, Pekalongan, Magelang, Klaten, Purwokerto, Sukoharjo dan Yogyakarta aliran listrik dihentikan sementara waktu untuk keamanan warga masyarakat mengingat banjir yang belum surut.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi memohon maaf atas ketidaknyamanan warga terdampak yang terhenti aliran listriknya dalam suasana cuaca ekstrem dan banjir ini.
"Kami memohon maaf jika Bapak dan Ibu mengalami padam listrik pada kondisi cuaca ekstrem ini, kami mengerahkan seluruh kekuatan tim PLN untuk penormalan gangguan ini," jelasnya.
Hujan lebat yang melanda hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta ini timbul sebagai akibat bibit siklon tropis 91S. Cuaca ekstrem ini pun tak ayal menyebabkan banjir di beberapa titik pantura Jateng.
"Saat ini terdapat total 86 penyulang Jaringan Listrik Tegangan Menengah (JTM) yang menyuplai listrik ke hampir 1 juta pelanggan mengalami padam listrik. Dari total jumlah tersebut, 6 penyulang yang menyuplai 14.000 pelanggan di Kota Semarang khusus kami padamkan karena banjir," ungkapnya.
Hingga Jumat (15/3) pukul 05.00 WIB, proses penormalan jaringan telah berhasil dilaksanakan, sebanyak 96% pelanggan se-Jateng DIY telah kembali menikmati listrik. Bahkan tercatat di 8 kota/ kabupaten penormalan pasokan listrik telah selesai 100%.
PLN berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan pasokan listrik di wilayah terdampak dengan terus berkoordinasi bersama stakeholders terkait seperti BPBD, Tim SAR, TNI/ POLRI dan Pemda setempat.
PLN mengimbau kepada masyarakat apabila ada kondisi berbahaya seperti banjir yang mulai menggenang, pohon, baliho atau terdapat material yang roboh mengenai jaringan listrik PLN untuk tidak panik dan tetap tenang, jangan langsung melakukan evakuasi/penanganan sendiri. Segera laporkan kejadian tersebut melalui aplikasi PLN Mobile ataupun Contact Center 123. Pihaknya menambahkan informasi lain terkait kelistrikan juga dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile.
"Kita semua berharap kondisi cuaca ekstrem ini akan segera berlalu, upaya penormalan jaringan listrik dari pohon/ baliho rubuh segera selesai sehingga masyarakat dapat menikmati listrik kembali. Khusus untuk wilayah yang tergenang banjir, suplai listrik akan segera kami nyalakan seketika banjir tersebut telah surut," tutup Soffin. ***
Tercatat 18 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mengalami cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak baliho jatuh dan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik.
Bahkan di beberapa titik di wilayah Semarang, Kudus, Pekalongan, Magelang, Klaten, Purwokerto, Sukoharjo dan Yogyakarta aliran listrik dihentikan sementara waktu untuk keamanan warga masyarakat mengingat banjir yang belum surut.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi memohon maaf atas ketidaknyamanan warga terdampak yang terhenti aliran listriknya dalam suasana cuaca ekstrem dan banjir ini.
"Kami memohon maaf jika Bapak dan Ibu mengalami padam listrik pada kondisi cuaca ekstrem ini, kami mengerahkan seluruh kekuatan tim PLN untuk penormalan gangguan ini," jelasnya.
Hujan lebat yang melanda hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta ini timbul sebagai akibat bibit siklon tropis 91S. Cuaca ekstrem ini pun tak ayal menyebabkan banjir di beberapa titik pantura Jateng.
"Saat ini terdapat total 86 penyulang Jaringan Listrik Tegangan Menengah (JTM) yang menyuplai listrik ke hampir 1 juta pelanggan mengalami padam listrik. Dari total jumlah tersebut, 6 penyulang yang menyuplai 14.000 pelanggan di Kota Semarang khusus kami padamkan karena banjir," ungkapnya.
Hingga Jumat (15/3) pukul 05.00 WIB, proses penormalan jaringan telah berhasil dilaksanakan, sebanyak 96% pelanggan se-Jateng DIY telah kembali menikmati listrik. Bahkan tercatat di 8 kota/ kabupaten penormalan pasokan listrik telah selesai 100%.
PLN berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan pasokan listrik di wilayah terdampak dengan terus berkoordinasi bersama stakeholders terkait seperti BPBD, Tim SAR, TNI/ POLRI dan Pemda setempat.
PLN mengimbau kepada masyarakat apabila ada kondisi berbahaya seperti banjir yang mulai menggenang, pohon, baliho atau terdapat material yang roboh mengenai jaringan listrik PLN untuk tidak panik dan tetap tenang, jangan langsung melakukan evakuasi/penanganan sendiri. Segera laporkan kejadian tersebut melalui aplikasi PLN Mobile ataupun Contact Center 123. Pihaknya menambahkan informasi lain terkait kelistrikan juga dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile.
"Kita semua berharap kondisi cuaca ekstrem ini akan segera berlalu, upaya penormalan jaringan listrik dari pohon/ baliho rubuh segera selesai sehingga masyarakat dapat menikmati listrik kembali. Khusus untuk wilayah yang tergenang banjir, suplai listrik akan segera kami nyalakan seketika banjir tersebut telah surut," tutup Soffin. ***