Semarang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menggelar pasar murah sebagai bagian program Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di sejumlah kabupaten/kota untuk membantu memenuhi akses kebutuhan pangan masyarakat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Jumat, menjelaskan lima daerah pelaksanaan GPM serentak itu, yakni Kota Semarang, Surakarta, Cilacap, Kabupaten Batang, dan Banyumas.

Menurut dia, penyelenggaraan GPM serentak itu merupakan respons atas perkembangan harga komoditas pangan di berbagai daerah, terutama beras yang meningkat menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.

"Ini merupakan salah satu tindak lanjut kesepakatan HLM (high level meeting) TPID, Rabu (6/3). Beras yang dipasok dalam GPM serentak ini mencapai 24 ton," katanya, di sela GPM serentak yang digelar di Kantor Kecamatan Gayamsari, Semarang.

Setidaknya 8 ton beras, baik Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) maupun komersial yang disediakan pada GPM di Semarang dengan harga terjangkau, misalnya beras SPHP dijual seharga Rp52.000 per 5 kilogram.

Beberapa bahan pangan juga ditawarkan dalam GPM, antara lain telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, tepung, daging ayam, aneka daging sapi, aneka ikan frozen, dan sayuran.

Adapun harga bahan pangan dalam GPM berkisar antara Rp10.400-Rp13.000 per kg untuk beras, Rp28.000 per kg untuk telur ayam ras, Rp28.000 per kg untuk bawang merah, Rp38.000 per kg untuk bawang putih, dan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng.

Tak hanya berbelanja bahan pangan dengan harga murah, masyarakat juga memperoleh edukasi, sekaligus pengalaman bertransaksi secara digital melalui program "Cukup Scan QRIS 5.000,- Dapatkan Pedasnya Cabai" dan bisa melakukan penukaran uang rupiah melalui Kas Keliling BI.

Ke depan, kata Rahmat, GPM serentak juga akan dilaksanakan pada 15 Maret dan 2 April 2024 yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idul Fitri dengan harga yang terjangkau.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa GPM serentak itu penting dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang diakibatkan kenaikan harga komoditas pangan, terutama beras.

"Harapannya, menjelang Ramadan ini saudara-saudara kita sudah mempunyai persedian (beras), sehingga harga-harga tidak terjadi gejolak yang signifikan," kata Sumarno.

Selain berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng, Kantor Perwakilan BI Jateng juga bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dalam menggelar pasar murah jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024