Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro bersyukur karena Pemilu 2024 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dapat berjalan dengan damai, lancar, aman, dan kondusif.
"Alhamdulillah, Pemilu 2024 dapat terselenggara dengan baik dan lancar," kata Pj Bupati Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Kendati demikian, dia mengakui ada enam petugas di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia setelah hari-H Pemilu 2024.
Berdasarkan data terakhir yang dia terima, petugas yang meninggal dunia itu terdiri atas empat orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan dua anggota satuan perlindungan masyarakat (satlinmas).
"Petugas KPPS yang meninggal dunia terakhir itu diketahui sakit sejak selesai melaksanakan penghitungan perolehan suara," katanya.
Menurut dia, penyakit yang diderita petugas KPPS tersebut tidak teridentifikasi. Namun, pada hari Selasa (27/2) yang bersangkutan mengeluh sakit tenggorokan dan selang beberapa jam kemudian meninggal dunia.
Padahal, kata dia, pihaknya sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 sudah memastikan kesiapan sarana dan prasarana kesehatan, dokter, dan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan penyelenggara pemilu tersebut.
"Apa yang kami lakukan sudah maksimal dan kami hanya bisa berusaha. Yang penting masyarakatnya kondusif dan penghitungan suara bisa berlangsung dengan lancar, masyarakat tidak ada yang terpecah, tetap rukun, adem ayem," katanya.
Pj. Bupati mengharapkan situasi yang aman dan damai tersebut tetap terjaga hingga selesainya seluruh tahapan Pemilu 2024 di Kabupaten Banyumas.
Bahkan, dia optimistis harapan tersebut bisa terwujud karena kondusivitas Banyumas sejak dahulu selalu terjaga dengan baik.
"Sejak dahulu di Banyumas tidak pernah ada gejolak apa pun, beda pilihan hal yang lumrah, biasa. Setelah penghitungan perolehan suara, mari bersama-sama kembali membangun Banyumas," katanya menegaskan.
Baca juga: Sekda Kota Magelang pastikan pemilu berjalan tertib dan lancar
"Alhamdulillah, Pemilu 2024 dapat terselenggara dengan baik dan lancar," kata Pj Bupati Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Kendati demikian, dia mengakui ada enam petugas di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia setelah hari-H Pemilu 2024.
Berdasarkan data terakhir yang dia terima, petugas yang meninggal dunia itu terdiri atas empat orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan dua anggota satuan perlindungan masyarakat (satlinmas).
"Petugas KPPS yang meninggal dunia terakhir itu diketahui sakit sejak selesai melaksanakan penghitungan perolehan suara," katanya.
Menurut dia, penyakit yang diderita petugas KPPS tersebut tidak teridentifikasi. Namun, pada hari Selasa (27/2) yang bersangkutan mengeluh sakit tenggorokan dan selang beberapa jam kemudian meninggal dunia.
Padahal, kata dia, pihaknya sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 sudah memastikan kesiapan sarana dan prasarana kesehatan, dokter, dan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan penyelenggara pemilu tersebut.
"Apa yang kami lakukan sudah maksimal dan kami hanya bisa berusaha. Yang penting masyarakatnya kondusif dan penghitungan suara bisa berlangsung dengan lancar, masyarakat tidak ada yang terpecah, tetap rukun, adem ayem," katanya.
Pj. Bupati mengharapkan situasi yang aman dan damai tersebut tetap terjaga hingga selesainya seluruh tahapan Pemilu 2024 di Kabupaten Banyumas.
Bahkan, dia optimistis harapan tersebut bisa terwujud karena kondusivitas Banyumas sejak dahulu selalu terjaga dengan baik.
"Sejak dahulu di Banyumas tidak pernah ada gejolak apa pun, beda pilihan hal yang lumrah, biasa. Setelah penghitungan perolehan suara, mari bersama-sama kembali membangun Banyumas," katanya menegaskan.
Baca juga: Sekda Kota Magelang pastikan pemilu berjalan tertib dan lancar