Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengisyaratkan untuk tidak maju kembali sebagai calon petahana pada kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kota Semarang pada 2024.
"Dari hati yang terdalam, pertama ingin menyelesaikan tugas-tugas saya (sebagai wali kota) sampai selesai di 2025," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya di sela meninjau penjurian lomba tempat pemungutan suara (tps) unik yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Semarang dengan Forum Wartawan Balai Kota Semarang.
Sebagai orang nomor satu di Kota Semarang, diakuinya, banyak program yang sudah direncanakan dan akan diselesaikannya hingga akhir masa jabatannya sebagai wali kota pada periode ini.
Setelah itu, Ita menyampaikan keinginannya untuk pensiun atau tidak maju lagi pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 yang dijadwalkan berlangsung November mendatang.
"Saya pengennya selesai ya, kemudian fokus pada keluarga. Karena mulai lulus S-1 sampai sekarang, saya kerja terus. Anak saya tidak pernah merasakan kehadiran sosok ibu di rumah," katanya.
Kebetulan, Muhammad Faras Razin Pradana (Juon), anak semata wayangnya yang saat ini sedang menempuh pendidikan profesi kedokteran memintanya untuk tidak maju lagi sebagai calon Wali Kota Semarang untuk periode mendatang.
"Sudah cukup pengabdian saya, sebagai orang profesional, kemudian saat ini berada di birokrat. Sudah cukup saya menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada masyarakat dan negara," katanya.
"Izinkan saya fokus kepada keluarga. Anak saya, Juon, sampai umur 28 tahun belum pernah merasakan sosok ibu yang 'full' di rumah memberikan kasih sayang yang penuh kepada anak," ujarnya, sembari menangis.
Namun, Ita sebagai kader PDI Perjuangan mengaku harus berkoordinasi dan menunggu instruksi dari partai perihal keputusannya itu, namun dirinya sangat berharap keinginannya terwujud.
"Izinkan saya selesai (menyelesaikan masa jabatan) di 2024, tetapi semuanya saya serahkan kepada partai. Tapi ya itu tadi, dari hati yang terdalam saya ingin pensiun," katanya.
Ita terjun kontestasi pilkada pertama kali sebagai calon wakil wali kota Semarang berpasangan dengan Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi (calon wali kota) dan memenangkan Pilwakot Semarang 2015.
Pada Pilwakot Semarang 2020, Ita kembali maju bersama Hendi dan menang. Di tengah perjalanan pada 2022, Hendi dilantik menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI.
Akhirnya, Ita ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang menggantikan Hendi, sebelum ditetapkan sebagai wali kota definitif setahun kemudian, yakni pada 30 Januari 2023.
Baca juga: Mbak Ita sebut belum perlu operasi pasar beras di Semarang
"Dari hati yang terdalam, pertama ingin menyelesaikan tugas-tugas saya (sebagai wali kota) sampai selesai di 2025," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya di sela meninjau penjurian lomba tempat pemungutan suara (tps) unik yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Semarang dengan Forum Wartawan Balai Kota Semarang.
Sebagai orang nomor satu di Kota Semarang, diakuinya, banyak program yang sudah direncanakan dan akan diselesaikannya hingga akhir masa jabatannya sebagai wali kota pada periode ini.
Setelah itu, Ita menyampaikan keinginannya untuk pensiun atau tidak maju lagi pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 yang dijadwalkan berlangsung November mendatang.
"Saya pengennya selesai ya, kemudian fokus pada keluarga. Karena mulai lulus S-1 sampai sekarang, saya kerja terus. Anak saya tidak pernah merasakan kehadiran sosok ibu di rumah," katanya.
Kebetulan, Muhammad Faras Razin Pradana (Juon), anak semata wayangnya yang saat ini sedang menempuh pendidikan profesi kedokteran memintanya untuk tidak maju lagi sebagai calon Wali Kota Semarang untuk periode mendatang.
"Sudah cukup pengabdian saya, sebagai orang profesional, kemudian saat ini berada di birokrat. Sudah cukup saya menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada masyarakat dan negara," katanya.
"Izinkan saya fokus kepada keluarga. Anak saya, Juon, sampai umur 28 tahun belum pernah merasakan sosok ibu yang 'full' di rumah memberikan kasih sayang yang penuh kepada anak," ujarnya, sembari menangis.
Namun, Ita sebagai kader PDI Perjuangan mengaku harus berkoordinasi dan menunggu instruksi dari partai perihal keputusannya itu, namun dirinya sangat berharap keinginannya terwujud.
"Izinkan saya selesai (menyelesaikan masa jabatan) di 2024, tetapi semuanya saya serahkan kepada partai. Tapi ya itu tadi, dari hati yang terdalam saya ingin pensiun," katanya.
Ita terjun kontestasi pilkada pertama kali sebagai calon wakil wali kota Semarang berpasangan dengan Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi (calon wali kota) dan memenangkan Pilwakot Semarang 2015.
Pada Pilwakot Semarang 2020, Ita kembali maju bersama Hendi dan menang. Di tengah perjalanan pada 2022, Hendi dilantik menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI.
Akhirnya, Ita ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang menggantikan Hendi, sebelum ditetapkan sebagai wali kota definitif setahun kemudian, yakni pada 30 Januari 2023.
Baca juga: Mbak Ita sebut belum perlu operasi pasar beras di Semarang