Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, merelokasi 35 pedagang yang berjualan di selasar blok F pasar tradisional Kedungwuni ke lokasi yang aman karena bangunan teras sisi selatan pasar tempat mereka berjualan ambrol.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar di Pekalongan, Selasa mengatakan bahwa pemkab akan secepatnya memperbaiki kerusakan teras sisi selatan Pasar Kedungwuni.
"Kemudian, langkah pertama selain melakukan assesment, kami merelokasi sekitar 35 pedagang yang berjualan di selasar blok F pasar tradisional Kedungwuni ke tempat berjualan yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mendiskusikan dengan organisasi perangkat daerah terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk dilakukan penataan para pedagang.
"Hal yang utama adalah merelokasi para pedagang di selasar blok F pasar itu untuk keselamatan mereka dan pembeli di pasar itu," katanya.
Yulian Akbar mengatakan pasar tradisional Kedungwuni yang dibangun dengan menggunakan dana tugas pembantuan 2017 senilai Rp6 miliar dan diresmikan untuk berjualan pada 2023.
Blok F pasar tradisional Kedungwuni ini memiliki luas bangunan 1.450,63 meter persegi dan yang mengalami ambrol adalah area teras pintu masuk seluas 72 meter persegi pada Sabtu (17/2).
Dikatakan, perbaikan teras sisi selatan blok F pasar itu dipastikan akan diselesaikan pada tahun ini melalui mekanisme mendahului anggaran perubahan 2024.
"Adapun konstruksi bagian dalam pasar, berdasar kajian teknis yang telah dilaksanakan masih aman digunakan untuk aktivitas jual beli. Sebenarnya kami sudah menganggarkan pemeliharaan pasar secara keseluruhan, sebagian kerusakan sudah kami cek, dan perbaikan yang diperlukan ditindaklanjuti," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar di Pekalongan, Selasa mengatakan bahwa pemkab akan secepatnya memperbaiki kerusakan teras sisi selatan Pasar Kedungwuni.
"Kemudian, langkah pertama selain melakukan assesment, kami merelokasi sekitar 35 pedagang yang berjualan di selasar blok F pasar tradisional Kedungwuni ke tempat berjualan yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mendiskusikan dengan organisasi perangkat daerah terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk dilakukan penataan para pedagang.
"Hal yang utama adalah merelokasi para pedagang di selasar blok F pasar itu untuk keselamatan mereka dan pembeli di pasar itu," katanya.
Yulian Akbar mengatakan pasar tradisional Kedungwuni yang dibangun dengan menggunakan dana tugas pembantuan 2017 senilai Rp6 miliar dan diresmikan untuk berjualan pada 2023.
Blok F pasar tradisional Kedungwuni ini memiliki luas bangunan 1.450,63 meter persegi dan yang mengalami ambrol adalah area teras pintu masuk seluas 72 meter persegi pada Sabtu (17/2).
Dikatakan, perbaikan teras sisi selatan blok F pasar itu dipastikan akan diselesaikan pada tahun ini melalui mekanisme mendahului anggaran perubahan 2024.
"Adapun konstruksi bagian dalam pasar, berdasar kajian teknis yang telah dilaksanakan masih aman digunakan untuk aktivitas jual beli. Sebenarnya kami sudah menganggarkan pemeliharaan pasar secara keseluruhan, sebagian kerusakan sudah kami cek, dan perbaikan yang diperlukan ditindaklanjuti," katanya.