Solo (ANTARA) - Lembaga pembiayaan PT Amartha Mikro Fintek berupaya mengoptimalkan keberadaan agen untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Melalui agen mitra AmarthaOne kami buka akses buat layanan keuangan inklusif," kata Head of New Retail Amartha Aditya Pratomo pada kunjungannya ke salah satu agen mitra di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan hingga saat ini masih banyak masyarakat terutama di luar area yang belum memperoleh akses keuangan digital. Oleh karena itu, menurut dia keberadaan agen ini bisa menjadi garda terdepan untuk memberikan pelayanan keuangan digital kepada masyarakat sekitar.
Mengenai agen mitra, ia menargetkan jumlah secara nasional bisa mencapai 100.000 agen pada tahun ini.
"Di Solo sendiri angkanya cukup signifikan. Solo sekarang sudah sekitar 1.000 agen mitra AmarthaOne," katanya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada agen mitra yang mencatatkan angka transaksi tinggi, pihaknya melakukan bedah warung milik agen, seperti yang dilakukan di warung milik Mila Andriyana Rosyida.
"Dengan bedah warung ini harapannya lebih menarik. Tujuan utamanya untuk mendatangkan lebih banyak customer," katanya.
Ia mengatakan rata-rata transaksi digital yang dilakukan oleh setiap agen mitra sekitar 100-200 transaksi/bulan.
Sementara itu, Mila mengaku sudah bergabung sebagai mitra AmarthaOne sejak tahun lalu. Meski demikian, ia baru menjadi agen sejak bulan November 2023.
"Dulu itu karena butuh modal terus ditawari, sebelumnya kan saya punya usaha warung makan. Tapi karena pandemi warungnya sepi, larinya kerja di butik, tapi karena bosnya nggak bisa bayar jadi saya di-cut," katanya.
Selanjutnya, ia mulai membuka warung kelontong tersebut. Ia mengaku dengan menambah jenis usaha berupa produk digital, warungnya menjadi lebih ramai.
"Di antaranya saya melayani pengisian pulsa, paket data, dan token listrik," katanya.
"Melalui agen mitra AmarthaOne kami buka akses buat layanan keuangan inklusif," kata Head of New Retail Amartha Aditya Pratomo pada kunjungannya ke salah satu agen mitra di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan hingga saat ini masih banyak masyarakat terutama di luar area yang belum memperoleh akses keuangan digital. Oleh karena itu, menurut dia keberadaan agen ini bisa menjadi garda terdepan untuk memberikan pelayanan keuangan digital kepada masyarakat sekitar.
Mengenai agen mitra, ia menargetkan jumlah secara nasional bisa mencapai 100.000 agen pada tahun ini.
"Di Solo sendiri angkanya cukup signifikan. Solo sekarang sudah sekitar 1.000 agen mitra AmarthaOne," katanya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada agen mitra yang mencatatkan angka transaksi tinggi, pihaknya melakukan bedah warung milik agen, seperti yang dilakukan di warung milik Mila Andriyana Rosyida.
"Dengan bedah warung ini harapannya lebih menarik. Tujuan utamanya untuk mendatangkan lebih banyak customer," katanya.
Ia mengatakan rata-rata transaksi digital yang dilakukan oleh setiap agen mitra sekitar 100-200 transaksi/bulan.
Sementara itu, Mila mengaku sudah bergabung sebagai mitra AmarthaOne sejak tahun lalu. Meski demikian, ia baru menjadi agen sejak bulan November 2023.
"Dulu itu karena butuh modal terus ditawari, sebelumnya kan saya punya usaha warung makan. Tapi karena pandemi warungnya sepi, larinya kerja di butik, tapi karena bosnya nggak bisa bayar jadi saya di-cut," katanya.
Selanjutnya, ia mulai membuka warung kelontong tersebut. Ia mengaku dengan menambah jenis usaha berupa produk digital, warungnya menjadi lebih ramai.
"Di antaranya saya melayani pengisian pulsa, paket data, dan token listrik," katanya.