Cilacap (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengharapkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu Serentak 2024 di wilayah itu bisa mencapai target sebesar 80 persen.

"Kalau melihat antusiasme masyarakat yang mendatangi TPS, mudah-mudahan bisa mencapai target 80 persen, bahkan lebih," kata Ketua KPU Kabupaten Cilacap Weweng Maretno saat dihubungi di Cilacap, Rabu.

Ia mengaku tengah memantau pelaksanaan pencoblosan dengan mendatangi sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah barat Kabupaten Cilacap.

Dari pantauan di beberapa TPS, kata dia, antrean masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya terlihat cukup panjang.

"Dengan antrean yang panjang, berarti semangat masyarakat untuk memberikan suaranya ya tinggi. Semoga tingkat partisipasi bisa sesuai target 80 persen atau lebih tinggi dari Pemilu Serentak 2019 yang sebesar 72 persen," tegasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan pantauan dan laporan sementara dari panitia pemilihan kecamatan (PPK), pelaksanaan pemungutan suara di Kabupaten Cilacap secara umum relatif kondusif. 

"Apakah ada permasalahan atau tidak, ya pasti ada. Tapi 'kan semua itu bisa ditangani langsung oleh KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) setempat," katanya. Suasana Dermaga Wijayapura, Cilacap, yang merupakan tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan, Rabu (14/2/2024), terlihat sepi seiring dengan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Serentak 2024. ANTARA/Sumarwoto
Disinggung mengenai perkiraan tingkat partisipasi warga binaan pemasyarakatan (WBP) sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) di Pulau Nusakambangan, dia memperkirakan tingkat partisipasi WBP khususnya untuk pemilu presiden dan wakil presiden (pipres) lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu legislatif (pileg).

Menurut dia, hal itu disebabkan sebagian besar WBP di Nusakambangan berasal dari luar Kabupaten Cilacap, bahkan banyak yang dari luar Provinsi Jawa Tengah.

Oleh karena itu, kata dia, sebagian besar WBP di Nusakambangan menggunakan hak pilihnya untuk dengan mencoblos surat suara pilpres.

Disinggung mengenai jumlah pemilih di Nusakambangan berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT), Weweng mengatakan penyusunan DPT dari kalangan WBP atau narapidana tersebut paling akhir dilakukan pada 21 Juni 2023.

"Kemudian yang namanya pergerakan narapidana 'kan dinamis, berubah-ubah, dan sampai saat ini sepertinya jumlah daftar pemilih tambahan (DPTb) lebih besar daripada jumlah DPT," katanya.

Dengan demikian, kata dia, jumlah pemilih di Nusakambangan diperkirakan bisa mencapai kisaran 2.000 orang atau melebihi data terakhir yang berada di kisaran 1.800 orang.

Saat dihubungi dari Cilacap, Koordinator Wilayah Pemasyarakatan Se-Nusakambangan dan Cilacap Mardi Santoso mengaku optimistis pemungutan suara di Nusakambangan berjalan lancar.

"Alhamdulillah semuanya sudah siap. Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi Pak Bambang ya (Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Batu Bambang Suryanto, red.)," kata Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan itu.

Sementara saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Batu Bambang Suryanto mengaku belum bisa memberikan informasi mengenai suasana pemungutan suara di Nusakambangan karena masih pelaksanaan pencoblosan.

Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Cilacap dilaksanakan di 5.964 TPS termasuk 17 TPS khusus dengan jumlah pemilih secara keseluruhan berdasarkan DPT sebanyak 1.506.430 orang. Dari 17 TPS tersebut, 13 TPS di antaranya berada di Nusakambangan yang melayani WBP dari 8 lapas maupun petugas lapas setempat.

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024