Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menggandeng perusahaan swasta berpartisipasi untuk memperbaiki rumah tidak layak huni milik warga di Solo.
"Ini sumbangan dari teman-teman pengusaha," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di sela peninjauan rumah tidak layak huni yang sudah tersentuh oleh bantuan dari pihak swasta di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkliwon, Solo, Jateng, Senin.
Ia mengatakan program tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Hingga saat ini sudah ada beberapa rumah tidak layak huni yang diperbaiki dengan menggunakan anggaran dari bantuan pihak swasta.
Meski demikian, ia belum dapat mendata berapa banyak unit rumah tidak layak huni yang sudah diperbaiki dengan menggunakan dana bantuan dari perusahaan swasta.
"Banyak, itu kan sudah dari tahun lalu. Ini gabungan dari beberapa pengusaha," katanya.
Disinggung mengenai angka kemiskinan di Kelurahan Mojo yang hingga saat ini masih cukup tinggi, Gibran mengatakan salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengurangi jumlah rumah tidak layak huni.
"Iya makanya kami kebut RTLH, kami usahakan secepatnya kami cicil," katanya.
Ia mengatakan untuk pengentasan RTLH ini diintervensi dengan menggunakan dana APBD dan SCR perusahaan swasta.
"Biar cepat selesai. Masih banyak yang kurang, tapi berkurangnya juga cepat," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Sriyatun mengaku senang karena sudah memperoleh bantuan dari pemerintah.
"Dulu rumah saya kayu, sudah mau rubuh, alasnya tanah. Kalau musim hujan begini bocor di mana-mana," kata warga RT 01/RW 03, Kampung Mojo tersebut.
Ia mengatakan awalnya mengajukan bantuan perbaikan rumah. Setelah menunggu kurang lebih satu tahun, akhirnya rumahnya yang memiliki luas 60 m2 diperbaiki.
"Senang sekali, nggak nyangka, betul-betul pemerintah memperhatikan orang nggak punya. Nggak nyangka juga tadi Pak Gibran ke sini langsung," katanya.
"Ini sumbangan dari teman-teman pengusaha," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di sela peninjauan rumah tidak layak huni yang sudah tersentuh oleh bantuan dari pihak swasta di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkliwon, Solo, Jateng, Senin.
Ia mengatakan program tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Hingga saat ini sudah ada beberapa rumah tidak layak huni yang diperbaiki dengan menggunakan anggaran dari bantuan pihak swasta.
Meski demikian, ia belum dapat mendata berapa banyak unit rumah tidak layak huni yang sudah diperbaiki dengan menggunakan dana bantuan dari perusahaan swasta.
"Banyak, itu kan sudah dari tahun lalu. Ini gabungan dari beberapa pengusaha," katanya.
Disinggung mengenai angka kemiskinan di Kelurahan Mojo yang hingga saat ini masih cukup tinggi, Gibran mengatakan salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengurangi jumlah rumah tidak layak huni.
"Iya makanya kami kebut RTLH, kami usahakan secepatnya kami cicil," katanya.
Ia mengatakan untuk pengentasan RTLH ini diintervensi dengan menggunakan dana APBD dan SCR perusahaan swasta.
"Biar cepat selesai. Masih banyak yang kurang, tapi berkurangnya juga cepat," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Sriyatun mengaku senang karena sudah memperoleh bantuan dari pemerintah.
"Dulu rumah saya kayu, sudah mau rubuh, alasnya tanah. Kalau musim hujan begini bocor di mana-mana," kata warga RT 01/RW 03, Kampung Mojo tersebut.
Ia mengatakan awalnya mengajukan bantuan perbaikan rumah. Setelah menunggu kurang lebih satu tahun, akhirnya rumahnya yang memiliki luas 60 m2 diperbaiki.
"Senang sekali, nggak nyangka, betul-betul pemerintah memperhatikan orang nggak punya. Nggak nyangka juga tadi Pak Gibran ke sini langsung," katanya.