Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara mengatakan warga bersama sukarelawan membongkar rumah di area bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Pembongkaran itu dilakukan terhadap rumah-rumah warga yang areanya dekat dengan rekahan-rekahan tanah yang berpotensi longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Jumat.
Pembongkaran tersebut, katanya, untuk menyelamatkan bagian-bagian rumah yang masih bisa diselamatkan guna menghindari kerusakan yang lebih parah dan dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya.
Masyarakat bersama sukarelawan pada Jumat pagi telah membongkar tiga rumah dan akan segera membongkar rumah keempat di dekat rekahan tanah.
Ia mengakui gerakan tanah masih sering terjadi dan sejak Selasa (6/2) tercatat 10 rumah warga yang roboh akibat bencana tersebut.
"Alhamdulillah dua hari ini cuaca cerah, sehingga tidak ada pergerakan tanah. Oleh karena itu, kami persilakan untuk dilakukan pembongkaran rumah tetapi dengan catatan tetap waspada dan penuh kehati-hatian," katanya.
Jika saat pembongkaran terjadi hujan, katanya, masyarakat beserta sukarelawan diimbau untuk menghentikan aktivitas di area bencana tanah bergerak dan segera meninggalkan lokasi menuju tempat yang aman.
Disinggung mengenai jumlah pengungsi bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Andri mengatakan, hingga saat ini tercatat 87 warga mengungsi.
"Namun ada juga yang mengungsi secara tentatif ketika terjadi hujan lebat, yakni mereka yang menghuni 10 rumah di wilayah atas area bencana tanah bergerak," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui, jumlah pengungsi dari berbagai bencana tanah longsor dan tanah bergerak yang melanda sejumlah wilayah Banjarnegara dalam beberapa waktu terakhir, sedikitnya mencapai 184 jiwa.
Sebanyak 184 jiwa yang mengungsi itu, tersebar di Desa Kalitlaga 87 orang, Nagasari 43 orang, Mlaya 26 orang, Sipedang 17 orang, dan Simbar 11 orang.
"Itu belum termasuk lokasi-lokasi lain yang jumlahnya kecil-kecil," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia memastikan kegiatan dapur umum dan suplai logistik untuk memenuhi kebutuhan pengungsi tersebut dalam posisi aman hingga dua pekan ke depan.
Bahkan, kata dia, stok logistik di BPBD, Dinas Sosial, maupun PMI Kabupaten Banjarnegara dalam posisi aman.
"Kemarin sempat ramai karena ada info kalau BPBD membuka donasi. Enggak, BPBD tidak membuka donasi, sehingga kalau ada yang ingin memberikan bantuan dipersilakan langsung ke kelompok masyarakat yang dikelola oleh desa," kata Andri.
Baca juga: BPBD Cilacap tangani bencana longsor di Desa Cijati
"Pembongkaran itu dilakukan terhadap rumah-rumah warga yang areanya dekat dengan rekahan-rekahan tanah yang berpotensi longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Jumat.
Pembongkaran tersebut, katanya, untuk menyelamatkan bagian-bagian rumah yang masih bisa diselamatkan guna menghindari kerusakan yang lebih parah dan dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya.
Masyarakat bersama sukarelawan pada Jumat pagi telah membongkar tiga rumah dan akan segera membongkar rumah keempat di dekat rekahan tanah.
Ia mengakui gerakan tanah masih sering terjadi dan sejak Selasa (6/2) tercatat 10 rumah warga yang roboh akibat bencana tersebut.
"Alhamdulillah dua hari ini cuaca cerah, sehingga tidak ada pergerakan tanah. Oleh karena itu, kami persilakan untuk dilakukan pembongkaran rumah tetapi dengan catatan tetap waspada dan penuh kehati-hatian," katanya.
Jika saat pembongkaran terjadi hujan, katanya, masyarakat beserta sukarelawan diimbau untuk menghentikan aktivitas di area bencana tanah bergerak dan segera meninggalkan lokasi menuju tempat yang aman.
Disinggung mengenai jumlah pengungsi bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Andri mengatakan, hingga saat ini tercatat 87 warga mengungsi.
"Namun ada juga yang mengungsi secara tentatif ketika terjadi hujan lebat, yakni mereka yang menghuni 10 rumah di wilayah atas area bencana tanah bergerak," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui, jumlah pengungsi dari berbagai bencana tanah longsor dan tanah bergerak yang melanda sejumlah wilayah Banjarnegara dalam beberapa waktu terakhir, sedikitnya mencapai 184 jiwa.
Sebanyak 184 jiwa yang mengungsi itu, tersebar di Desa Kalitlaga 87 orang, Nagasari 43 orang, Mlaya 26 orang, Sipedang 17 orang, dan Simbar 11 orang.
"Itu belum termasuk lokasi-lokasi lain yang jumlahnya kecil-kecil," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia memastikan kegiatan dapur umum dan suplai logistik untuk memenuhi kebutuhan pengungsi tersebut dalam posisi aman hingga dua pekan ke depan.
Bahkan, kata dia, stok logistik di BPBD, Dinas Sosial, maupun PMI Kabupaten Banjarnegara dalam posisi aman.
"Kemarin sempat ramai karena ada info kalau BPBD membuka donasi. Enggak, BPBD tidak membuka donasi, sehingga kalau ada yang ingin memberikan bantuan dipersilakan langsung ke kelompok masyarakat yang dikelola oleh desa," kata Andri.
Baca juga: BPBD Cilacap tangani bencana longsor di Desa Cijati