Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mencatat sebanyak 16.453 orang pindah memilih masuk ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di wilayah tersebut pada Pemilihan Umum 2024.
"Jumlah pindah masuk ada 16.453 pemilih, terdiri atas 5.944 laki-laki dan 10.509 perempuan," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom di Semarang, Senin.
Untuk pemilih pindah keluar, kata sosok yang akrab disapa Nanda tersebut, tercatat sebanyak 10.874 pemilih, terdiri atas 5.114 laki-laki dan 5.760 perempuan.
Menurut dia, kebanyakan pemilih pindah masuk adalah kalangan mahasiswa yang tersebar di wilayah Tembalang dan Gunungpati yang terdapat sejumlah perguruan tinggi.
"Paling banyak sepertinya mahasiswa, disusul urutan kedua adalah pekerja. Paling banyak sejauh ini, sepertinya di Tembalang dan Gunungpati," katanya.
Ia menjelaskan bahwa DPTb Kota Semarang atau data pindah memilih sudah diumumkan pada 15 Januari 2024, sekaligus menjadi batas waktu pengurusan pindah memilih reguler.
"Apakah masih bisa mengurus pindah memilih? Bisa, tetapi ada kategori yang menjadi perhatian bersama, yakni mereka yang kategori sakit, mereka menjadi tahanan," katanya.
Yang paling penting, kata dia, mereka bertugas pada saat hari pemungutan suara, namun bukan berasal dari luar yang sudah bertugas reguler di wilayah Kota Semarang.
"Bukan berasal dari luar kota, terus bertugas reguler, bukan. Namun, mereka yang pada saat atau mendekati hari H mendapatkan tugas di luar wilayah mereka," katanya.
Nanda mencontohkan jurnalis yang pada saat hari pemungutan suara mendapatkan tugas meliput pemilu di luar wilayah domisili, maka masih diperbolehkan mengurus pindah memilih hingga 7 Februari mendatang.
"Itu kan ditandai dengan surat tugas atau surat perintah dari organisasi atau lembaga masing-masing. Kalau untuk pindah memilih reguler sudah tutup," tegasnya.
Untuk penempatan pindah memilih, kata dia, disesuaikan dengan tempat pemungutan suara (TPS) yang paling dekat dengan domisili terbaru pemilih yang bersangkutan.
"Seperti saya survei kemarin di wilayah Gunungpati. Mereka mau mengurus pindah memilih di kos di Sekaran, Plalangan, dan sebagainya disesuaikan dengan domisili terdekat," katanya.
"Jumlah pindah masuk ada 16.453 pemilih, terdiri atas 5.944 laki-laki dan 10.509 perempuan," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom di Semarang, Senin.
Untuk pemilih pindah keluar, kata sosok yang akrab disapa Nanda tersebut, tercatat sebanyak 10.874 pemilih, terdiri atas 5.114 laki-laki dan 5.760 perempuan.
Menurut dia, kebanyakan pemilih pindah masuk adalah kalangan mahasiswa yang tersebar di wilayah Tembalang dan Gunungpati yang terdapat sejumlah perguruan tinggi.
"Paling banyak sepertinya mahasiswa, disusul urutan kedua adalah pekerja. Paling banyak sejauh ini, sepertinya di Tembalang dan Gunungpati," katanya.
Ia menjelaskan bahwa DPTb Kota Semarang atau data pindah memilih sudah diumumkan pada 15 Januari 2024, sekaligus menjadi batas waktu pengurusan pindah memilih reguler.
"Apakah masih bisa mengurus pindah memilih? Bisa, tetapi ada kategori yang menjadi perhatian bersama, yakni mereka yang kategori sakit, mereka menjadi tahanan," katanya.
Yang paling penting, kata dia, mereka bertugas pada saat hari pemungutan suara, namun bukan berasal dari luar yang sudah bertugas reguler di wilayah Kota Semarang.
"Bukan berasal dari luar kota, terus bertugas reguler, bukan. Namun, mereka yang pada saat atau mendekati hari H mendapatkan tugas di luar wilayah mereka," katanya.
Nanda mencontohkan jurnalis yang pada saat hari pemungutan suara mendapatkan tugas meliput pemilu di luar wilayah domisili, maka masih diperbolehkan mengurus pindah memilih hingga 7 Februari mendatang.
"Itu kan ditandai dengan surat tugas atau surat perintah dari organisasi atau lembaga masing-masing. Kalau untuk pindah memilih reguler sudah tutup," tegasnya.
Untuk penempatan pindah memilih, kata dia, disesuaikan dengan tempat pemungutan suara (TPS) yang paling dekat dengan domisili terbaru pemilih yang bersangkutan.
"Seperti saya survei kemarin di wilayah Gunungpati. Mereka mau mengurus pindah memilih di kos di Sekaran, Plalangan, dan sebagainya disesuaikan dengan domisili terdekat," katanya.