Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin yang berpotensi merobohkan pohon, baliho, dan sebagainya.

"Dalam beberapa hari terakhir memang terjadi peningkatan kecepatan angin dan mengakibatkan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Jumat.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan sementara, dalam dua hari terakhir terdapat dua kejadian pohon tumbang akibat angin kencang, yakni di sekitar Rumah Makan Pringsewu Baturraden pada Kamis (18/1) dan di depan gerbang objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Jumat (19/1) dini hari.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin yang berpotensi mengakibatkan pohon tumbang.

"Saat sekarang sudah memasuki musim hujan, sehingga masyarakat harus mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, di antaranya berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang," katanya.

Budi mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempa dalam rangka mengurangi kerimbunan pohon untuk meminimalisasi risiko saat terjadi angin kencang.

Informasi yang dihimpun, sejumlah pohon albasia di sekitar Hotel Surya Baturradeb tumbang pada hari Jumat (19/1), sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas masih berpotensi terjadi.

"Berdasarkan pencatatan sementara di Stamet (Stasiun Meteorologi) Tunggul Wulung, kecepatan angin maksimum hari ini (19/1) tercatat 18 knot dan masih berpotensi lebih kencang lagi untuk beberapa jam ke depan," katanya.

Terkait dengan evaluasi curah hujan dalam 24 jam terakhir yang tercatat pada hari ini pukul 07.00 WIB, Teguh mengatakan curah hujan di Kabupaten Cilacap masuk kategori lebat (50-100 milimeter per hari) hingga sangat lebat (100-150 milimeter per hari), dengan konsentrasi hujan sangat lebat di wilayah Kecamatan Kesugihan.

Sementara di Kabupaten Banyumas terjadi hujan sedang (20-50 milimeter per hari) hingga lebat, sedangkan di Kabupaten Purbalingga terjadi hujan ekstrem (lebih dari 150 milimeter per hari), di Kecamatan Rembang, khususnya Desa Losari mencapai 185 milimeter per hari.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, karena hujan lebat hingga ekstrem dan angin kencang masih berpotensi terjadi," kata Teguh.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024