Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengintensifkan perawatan empat instalasi pengolahan air limbah sebagai upaya mencegah pencemaran lingkungan, khususnya pada aliran sungai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Sri Budi Santosa di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini pihaknya memiliki empat IPAL, yaitu di Kelurahan Jenggot, Kauman, Banyuurip, dan Pringrejo.
"Sebanyak empat instalasi pengolahan air limbah tersebut dimanfaatkan untuk membantu pembuangan sisa limbah batik dan industri rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Adi Usnan mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas olah IPAL Jenggot melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan memperbaiki sistem wetland.
Kemudian, kata dia, IPAL Kauman akan dilakukan penggantian sistem pengolahan guna menurunkan konsumsi listrik agar tidak terlalu besar.
Menurut dia, berdasar hasil rapat dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah, pihaknya merencanakan pembangunan dua instalasi pengolahan air limbah dapat menampung sisa limbah dari 5-10 industri.
Instalasi pengolahan air limbah tersebut, kata dia, akan dibangun di wilayah rawan banjir yaitu di Kelurahan Pringlangu dan Pabean.
"Kami berharap pembangunan dua instalasi pengolahan air limbah tersebut dapat terealisasi pada tahun ini," katanya.
Baca juga: PDAM Toya Wening Solo hentikan operasi pengolahan air karena limbah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Sri Budi Santosa di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini pihaknya memiliki empat IPAL, yaitu di Kelurahan Jenggot, Kauman, Banyuurip, dan Pringrejo.
"Sebanyak empat instalasi pengolahan air limbah tersebut dimanfaatkan untuk membantu pembuangan sisa limbah batik dan industri rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Adi Usnan mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas olah IPAL Jenggot melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan memperbaiki sistem wetland.
Kemudian, kata dia, IPAL Kauman akan dilakukan penggantian sistem pengolahan guna menurunkan konsumsi listrik agar tidak terlalu besar.
Menurut dia, berdasar hasil rapat dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah, pihaknya merencanakan pembangunan dua instalasi pengolahan air limbah dapat menampung sisa limbah dari 5-10 industri.
Instalasi pengolahan air limbah tersebut, kata dia, akan dibangun di wilayah rawan banjir yaitu di Kelurahan Pringlangu dan Pabean.
"Kami berharap pembangunan dua instalasi pengolahan air limbah tersebut dapat terealisasi pada tahun ini," katanya.
Baca juga: PDAM Toya Wening Solo hentikan operasi pengolahan air karena limbah