Solo (ANTARA) - Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tandyo Budi Revita memimpin apel Kesiapsiagaan Kodam IV/Diponegoro dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024 yang digelar di Markas Korem 074/Warastratama Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Rabu.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita mengatakan apel kesiapsiagaan pengamanan Pemilu 2024 bertujuan untuk mengecek dan memastikan kesiapan pasukan dan perlengkapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam menghadapi tugas pengamanan Pemilu yang saat ini, sedang berlangsung rangkaian tahapannya.
Menurut Pangdam tahapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif tentunya memiliki potensi konflik yang tinggi dan kompleks. Pihaknya harus bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan kondusivitas wilayah.
Selain itu, Pangdam juga mengingatkan kepada seluruh anggotanya dalam pengamanan untuk tidak mudah terprovokasi di tengah pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayahnya.
Menurut Pangdam netralitas adalah komitmennya untuk tidak berpolitik praktis dengan mendukung salah satu calon yang saat ini, sedang berkontestasi. Hal tersebut tidak bisa ditawar-tawar lagi karena menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.
"Kami netral, dan jangan mudah terpancing," kata Pangdam usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Kodam IV/Diponegoro diikuti ribuan anggota dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Solo Raya.
Menurut Pangdam apel pasukan tersebut menunjukkan solidaritas antara TNI, Polri, dan Pemda Surakarta serta stakeholder lainnya untuk mengamankan Pemilu 2024. Selain itu, untuk mengecek kesiapan anggota dalam menciptakan Pemilu damai, tertib, aman dapat terwujud.
Pihaknya dalam melaksanakan apel kesiapsiagaan pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Kodam IV/Diponegoro dilaksanakan ada delapan titik, sehingga pelaksanaan Pemilu damai, tertib, dan aman terwujud.
Pangdam mengakui pasti ada pihak yang mencoba melakukan provokasi. Untuk itu, dia meminta pada anggota untuk tidak mudah terprovokasi, karena Pemilu yang digelar lima tahunan ini, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia lebih maju.
Menurut dia, pasti ada yang ingin memprovokasi, pihaknya meminta anggotanya untuk tidak mudah terprovokasi.
Dia menegaskan melalui apel tersebut kembali jika TNI, Polri, dan Pemda netral. TNI sendiri akan mengutamakan advokasi jika terjadi sesuatu di lapangan. Pihaknya sama-sama menjamin Pemilu 2024 berjalan adil, tertib dan damai.
Baca juga: Kapolres Kudus cek gudang logistik Pemilu 2024
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita mengatakan apel kesiapsiagaan pengamanan Pemilu 2024 bertujuan untuk mengecek dan memastikan kesiapan pasukan dan perlengkapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam menghadapi tugas pengamanan Pemilu yang saat ini, sedang berlangsung rangkaian tahapannya.
Menurut Pangdam tahapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif tentunya memiliki potensi konflik yang tinggi dan kompleks. Pihaknya harus bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan kondusivitas wilayah.
Selain itu, Pangdam juga mengingatkan kepada seluruh anggotanya dalam pengamanan untuk tidak mudah terprovokasi di tengah pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayahnya.
Menurut Pangdam netralitas adalah komitmennya untuk tidak berpolitik praktis dengan mendukung salah satu calon yang saat ini, sedang berkontestasi. Hal tersebut tidak bisa ditawar-tawar lagi karena menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.
"Kami netral, dan jangan mudah terpancing," kata Pangdam usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Kodam IV/Diponegoro diikuti ribuan anggota dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Solo Raya.
Menurut Pangdam apel pasukan tersebut menunjukkan solidaritas antara TNI, Polri, dan Pemda Surakarta serta stakeholder lainnya untuk mengamankan Pemilu 2024. Selain itu, untuk mengecek kesiapan anggota dalam menciptakan Pemilu damai, tertib, aman dapat terwujud.
Pihaknya dalam melaksanakan apel kesiapsiagaan pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Kodam IV/Diponegoro dilaksanakan ada delapan titik, sehingga pelaksanaan Pemilu damai, tertib, dan aman terwujud.
Pangdam mengakui pasti ada pihak yang mencoba melakukan provokasi. Untuk itu, dia meminta pada anggota untuk tidak mudah terprovokasi, karena Pemilu yang digelar lima tahunan ini, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia lebih maju.
Menurut dia, pasti ada yang ingin memprovokasi, pihaknya meminta anggotanya untuk tidak mudah terprovokasi.
Dia menegaskan melalui apel tersebut kembali jika TNI, Polri, dan Pemda netral. TNI sendiri akan mengutamakan advokasi jika terjadi sesuatu di lapangan. Pihaknya sama-sama menjamin Pemilu 2024 berjalan adil, tertib dan damai.
Baca juga: Kapolres Kudus cek gudang logistik Pemilu 2024