Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang masih menjadikan upaya penanganan banjir sebagai salah satu prioritas program pada tahun ini, dari sejumlah program prioritas lainnya yang akan dijalankan.

"Kami prioritaskan pengadaan pompa-pompa untuk mengatasi banjir. Kolaborasi dengan Kementerian PUPR juga semakin masif," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu.

Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, penanganan banjir masih diprioritaskan pada tahun ini, mengingat ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang masih belum selesai, salah satunya tol tanggul laut.

"Tol Semarang-Demak yang berfungsi sebagai tanggul laut masih dalam pengerjaan. Semoga dengan rampungnya proyek tersebut permasalahan banjir rob bisa diatasi," katanya.

Menurut dia, penanganan banjir yang menjadi kewenangan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana akan terus dikawal.

"Bapak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, red.) kan sudah meninjau ke Semarang. Bahkan, rencananya akan ada beberapa proyek revitalisasi rumah pompa di wilayah-wilayah yang saat ini sering terjadinya genangan. Semoga 2024 bisa segera terealisasi," katanya.

Untuk proyek pengendalian banjir dan rob dengan pemasangan "sheet pile" di Tambaklorok, ia mengakui jika proyek tersebut mundur dari waktu yang ditargetkan.

"Pemasangan 'sheet pile' ini (selesai, red) agak mundur, harusnya targetnya sekitar bulan Januari 2024. Tapi ternyata kemarin mendapatkan informasi update dari Pak Kepala BBWS Pemali Juana bahwa baru selesai betul-betul itu sekitar bulan Mei 2024," katanya.

Prioritas lainnya adalah menyelesaikan PR yang sempat tertunda pada 2023, salah satunya pembangunan Masjid Raya di Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen.

Ia mengatakan bahwa Pemkot Semarang telah menyelesaikan desain dasar dan DED (detail engineering design) Masjid Raya di BSB Mijen sehingga tahun ini akan digenjot proses pembangunannya.

Ita mengatakan pengurangan kawasan kumuh juga menjadi program prioritas Pemkot Semarang pada 2024, mengingat masih ada 117 hektare kawasan kumuh yang perlu dilakukan pembenahan.

"Kami ingin mengurangi kawasan kumuh di Kota Semarang. Karena masih ada 177 hektare wilayah di Semarang yang dinilai perlu pembenahan. Memang bukan yang kumuh sekali, namun paling tidak sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, wajah Kota Semarang perlu penanganan serius," katanya.

Program selanjutnya yang juga menjadi prioritas, yakni pengadaan alat-alat kebakaran, Ita menilai kebakaran besar di TPA Jatibarang menjadi pembelajaran untuk melengkapi peralatan dan sarana prasarana pendukung Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.

"Kami sudah melakukan rapat dengan jajaran Dinas Kebakaran, mulai kepala dinas, sekretaris, dan seluruh kabid untuk menginventarisir kebutuhan-kebutuhan," katanya.

Di samping program-program tersebut,ia mengatakan bahwa empat program prioritas nasional juga masih terus dijalankan Pemkot Semarang, yakni pengendalian inflasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, serta target "zero stunting".

"Kami akan berupaya melakukan yang terbaik di 2024 agar masyarakat semakin sejahtera dan Kota Semarang semakin hebat tentunya," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024