Solo (ANTARA) - Pedagang mebel penghuni Pasar Bong Mojo yang ada di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah mulai pindahan sejak tanggal 4 Januari dan ditargetkan selesai pada tanggal 9 Januari 2024.
"Mereka mulai pindahan ke pasar baru dari pasar darurat yang ada di daerah Banjarsari," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengakui proses pindahan tersebut molor dari target seharusnya, yakni akhir tahun lalu. Meski demikian, mundurnya proses pindahan bukan karena pembangunan melainkan penyelesaian administrasi oleh para pedagang.
"Kemarin sudah saya sampaikan, ada permasalahan balik nama, ada tambah biaya karena luas juga bertambah sehingga mereka harus menyelesaikan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, para pedagang sepakat untuk pindah secara bersamaan.
Sementara itu, dikatakannya, terkait dengan kondisi bangunan sejauh ini sudah sesuai dengan standar. Kalaupun ada kekurangan akan dibenahi selama masa pemeliharaan.
"Lancar, tidak ada revisi. Kalau ada kendala bocor itu masih pemeliharaan enam bulan," katanya.
Sebelumnya, di pasar tersebut Pemkot Surakarta juga membangun ruang untuk produksi para pedagang.
Sesuai dengan perencanaan awal, pasar tersebut menampung pedagang yang menempati 18 kios, 67 los, dan 11 pedagang oprokan di Gilingan.
Pada pedagang ini sebelumnya menempati pasar mebel lama yang ada di Gilingan. Selain di Pasar Bong Mojo, sebagian pedagang juga ditempatkan di Pasar Sri Kayu yang ada di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"Mereka mulai pindahan ke pasar baru dari pasar darurat yang ada di daerah Banjarsari," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengakui proses pindahan tersebut molor dari target seharusnya, yakni akhir tahun lalu. Meski demikian, mundurnya proses pindahan bukan karena pembangunan melainkan penyelesaian administrasi oleh para pedagang.
"Kemarin sudah saya sampaikan, ada permasalahan balik nama, ada tambah biaya karena luas juga bertambah sehingga mereka harus menyelesaikan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, para pedagang sepakat untuk pindah secara bersamaan.
Sementara itu, dikatakannya, terkait dengan kondisi bangunan sejauh ini sudah sesuai dengan standar. Kalaupun ada kekurangan akan dibenahi selama masa pemeliharaan.
"Lancar, tidak ada revisi. Kalau ada kendala bocor itu masih pemeliharaan enam bulan," katanya.
Sebelumnya, di pasar tersebut Pemkot Surakarta juga membangun ruang untuk produksi para pedagang.
Sesuai dengan perencanaan awal, pasar tersebut menampung pedagang yang menempati 18 kios, 67 los, dan 11 pedagang oprokan di Gilingan.
Pada pedagang ini sebelumnya menempati pasar mebel lama yang ada di Gilingan. Selain di Pasar Bong Mojo, sebagian pedagang juga ditempatkan di Pasar Sri Kayu yang ada di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.