Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta pengawasan di bandara dan pelabuhan yang menjadi pintu masuk diperketat untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

"Sebagai salah satu pintu masuk dari luar, kami sudah melakukan persiapan penerimaan penumpang sesuai SOP (standar operasional prosedur)," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan manajemen Bandara Internasional Ahmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat.

Apalagi, kata dia, pada masa liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dengan banyaknya penumpang yang datang ke Semarang, terutama yang berasal dari luar negeri.

"Di Bandara Semarang ada 'extra flight', meskipun ada delapan yang diajukan, namun masih dua yang berjalan," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.

Sedangkan dari Pelindo III sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Emas menyatakan saat ini hanya ada aktivitas rutin kapal dari Kalimantan di pelabuhan tersebut.

Pada 24 Januari 2024, rencananya ada kapal pesiar Singapura yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, tetapi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan telah bersiaga.

Menurut dia, KKP akan mengecek jika ada KLB (kejadian luar biasa) maupun penumpang yang terindikasi COVID-19, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan penyebaran kasus COVID-19.

"Kalau di bandara, belum ada 'direct flight' langsung dari luar negeri. Namun, kalau di pelabuhan, masih ada kapal 'cruise' dari Singapura," katanya.

Diakuinya, lonjakan kasus COVID-19 di Singapura sedang tinggi sehingga diperlukan kewaspadaan, mengingat temuan kasus COVID-19 di Semarang ada yang setelah bepergian ke Singapura.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga telah berkoordinasi dengan pihak KKP Kemenkes untuk menyiapkan segala kemungkinan, termasuk tempat isolasi jika ada penumpang yang positif COVID-19.

"Ada dari Kementerian Kesehatan, dan mereka telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Semarang. Bahkan telah dibentuk tim terpadu yang disiagakan di Pelabuhan Tanjung Emas maupun Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," katanya.

Sementara itu, General Manager Pelindo III Regional Tanjung Emas Semarang Hardiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan KKP Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Apabila diketahui (penumpang) ada gejala, misal ada gejala panas dan lain-lain, maka akan kami lakukan isolasi. Kami juga menyiapkan tempat isolasi. Seperti kemarin ada penumpang dari Singapura, terindikasi panas langsung kami bawa ke ruang isolasi," katanya.*
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024