Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Semarang mendorong para pedagang pasar di wilayah setempat aktif dalam kepesertaan program yang memberikan perlindungan kepada mereka.
Salah satu upaya yang dilakukan tim BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat program, di Pasar Johar Semarang, Rabu (20/12).
Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan siaran radio dan didengarkan langsung oleh komunitas pasar dengan menghadirkan rangkaian acara untuk menarik para pedagang pasar terdaftar menjadi peserta Program BPJS Ketenagakerjaan.
"Kepala Pasar Johar menyambut baik program pemerintah dan kami sebagai pelaksana tentu juga harus komitmen mengedukasi dan menyampaikan kembali manfaat BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Multanti.
Pasar Johar, katanya, diharapkan menjadi pasar yang aktif bukan hanya secara pergerakan ekonomi ada pedagang dan pembeli, tetapi juga para pedagangnya sudah mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan secara aktif.
"Jadi berkesinambungan terus menerus dan ini tugas kami mensosialisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mereka," kata Multanti.
Untuk menjadi peserta, kata Multanti, iuran para pedagang dan pekerja pasar mulai Rp16.800 per bulan dan dengan iuran itu, peserta mendapatkan dua manfaat yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Multanti menjelaskan di Pasar Johar, baru sebagian pedagang yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masih ada potensi menambah jumlah kepesertaan dan semakin banyak pedagang yang terlindungi.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan kepala pasar, Pasar Johar ini terdiri dari enam lokasi. Kami berkesempatan di Pasar Johar tengah dan potensi pedagang yang ada di sini sekitar 1.800 pedagang dan yang sudah terdaftar baru hampir sekitar 400-an," katanya.
Menurutnya, hal yang menjadi kendala yakni iuran dimana untuk pekerja bukan penerima upah (BPU) dilakukan secara mandiri. Berbeda halnya iuran bagi pekerja penerima upah, menjadi kewajiban dari pemberi kerja.
"Untuk segmen pekerja BPU bayar sendiri, sehingga kami harus mengedukasi para pedagang pentingnya program dan manfaatnya. Ini yang menjadi fokus dan tantangan kami untuk terus menyampaikan manfaat program," katanya.
Multanti berharap dukungan dari kepala pasar agar ada formula bagaimana pedagang tidak merasa berat saat dipungut biaya retribusi sekaligus mencicil untuk iuran menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang dirancang dan dikomunikasikan dengan kepala pasar.
Untuk itu, kata Multanti, BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda akan terus mengedukasi agar para pedagang mendapatkan perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan.
Salah satu upaya yang dilakukan tim BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat program, di Pasar Johar Semarang, Rabu (20/12).
Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan siaran radio dan didengarkan langsung oleh komunitas pasar dengan menghadirkan rangkaian acara untuk menarik para pedagang pasar terdaftar menjadi peserta Program BPJS Ketenagakerjaan.
"Kepala Pasar Johar menyambut baik program pemerintah dan kami sebagai pelaksana tentu juga harus komitmen mengedukasi dan menyampaikan kembali manfaat BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Multanti.
Pasar Johar, katanya, diharapkan menjadi pasar yang aktif bukan hanya secara pergerakan ekonomi ada pedagang dan pembeli, tetapi juga para pedagangnya sudah mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan secara aktif.
"Jadi berkesinambungan terus menerus dan ini tugas kami mensosialisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mereka," kata Multanti.
Untuk menjadi peserta, kata Multanti, iuran para pedagang dan pekerja pasar mulai Rp16.800 per bulan dan dengan iuran itu, peserta mendapatkan dua manfaat yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Multanti menjelaskan di Pasar Johar, baru sebagian pedagang yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masih ada potensi menambah jumlah kepesertaan dan semakin banyak pedagang yang terlindungi.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan kepala pasar, Pasar Johar ini terdiri dari enam lokasi. Kami berkesempatan di Pasar Johar tengah dan potensi pedagang yang ada di sini sekitar 1.800 pedagang dan yang sudah terdaftar baru hampir sekitar 400-an," katanya.
Menurutnya, hal yang menjadi kendala yakni iuran dimana untuk pekerja bukan penerima upah (BPU) dilakukan secara mandiri. Berbeda halnya iuran bagi pekerja penerima upah, menjadi kewajiban dari pemberi kerja.
"Untuk segmen pekerja BPU bayar sendiri, sehingga kami harus mengedukasi para pedagang pentingnya program dan manfaatnya. Ini yang menjadi fokus dan tantangan kami untuk terus menyampaikan manfaat program," katanya.
Multanti berharap dukungan dari kepala pasar agar ada formula bagaimana pedagang tidak merasa berat saat dipungut biaya retribusi sekaligus mencicil untuk iuran menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang dirancang dan dikomunikasikan dengan kepala pasar.
Untuk itu, kata Multanti, BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda akan terus mengedukasi agar para pedagang mendapatkan perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan.