Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengajak para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah setempat menjadi agen antikorupsi.
"ASN Pemkot Magelang saya minta agar masing-masing individu menjadi agen-agen antikorupsi, dimulai dengan hal paling sederhana, yaitu membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi pembina apel peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2023 di halaman Kantor Pemkot Magelang, Rabu (13/12), yang antara lain diikuti para pejabat, camat, lurah, serta seluruh ASN dan pegawai di lingkungan Setda Kota Magelang.
Berkaitan dengan kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi di daerah setempat, ia mengapresiasi segala upaya organisasi perangkat daerah melalui promotif dan preventif tidak hanya di kalangan ASN Pemkot Magelang namun juga masyarakat dan generasi muda.
Dia menjelaskan budaya antikorupsi dapat dicerminkan dari kehidupan yang sederhana.
Dia berkomitmen untuk memberantas korupsi karena akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan YME.
"Korupsi sedikit demi sedikit akan kita hilangkan. Banyaklah godaan bapak/ibu. Karena kita punya kekuasaan. Bukan karena kita ingin dilihat orang lain tapi pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," katanya.
Dia menyatakan senang OPD pelayanan masyarakat Kota Magelang telah menerapkan birokrasi yang efektif dan efisien.
Potensi korupsi, katanya, tidak hanya di sektor tersebut tetapi juga tingkat kecamatan dan kelurahan, terlebih terkait dengan pekerjaan yang bertemu dengan pihak lain.
"Saya senang perizinan sekarang tidak ada istilahnya permintaan dan sebagainya. Di tempat-tempat lain juga tidak ada. Memberantas korupsi itu tidak gampang. Korupsi bahkan ada di sekitar kita. Makanya kita harus kompak," ujarnya.
Untuk menekan potensi korupsi, saat ini pemerintah menerapkan sistem digitalisasi agar tidak ada pertemuan pihak yang dibutuhkan dan yang membutuhkan.
Ia juga mengimbau ASN Pemkot Magelang untuk bisa menekan gaya hidup yang berlebihan.
Pada masa mendatang, Pemkot Magelang akan menyediakan bus antarjemput khusus karyawan pemkot untuk mengurangi beban biaya transportasi karyawan dan agar tempat parkir kantor lama maupun baru tidak terlalu penuh kendaraan.
"Untuk periode ini pun wali kota, wakil wali kota, pejabat eselon II tidak ada pengadaan mobil dinas baru," katanya.
"ASN Pemkot Magelang saya minta agar masing-masing individu menjadi agen-agen antikorupsi, dimulai dengan hal paling sederhana, yaitu membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi pembina apel peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2023 di halaman Kantor Pemkot Magelang, Rabu (13/12), yang antara lain diikuti para pejabat, camat, lurah, serta seluruh ASN dan pegawai di lingkungan Setda Kota Magelang.
Berkaitan dengan kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi di daerah setempat, ia mengapresiasi segala upaya organisasi perangkat daerah melalui promotif dan preventif tidak hanya di kalangan ASN Pemkot Magelang namun juga masyarakat dan generasi muda.
Dia menjelaskan budaya antikorupsi dapat dicerminkan dari kehidupan yang sederhana.
Dia berkomitmen untuk memberantas korupsi karena akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan YME.
"Korupsi sedikit demi sedikit akan kita hilangkan. Banyaklah godaan bapak/ibu. Karena kita punya kekuasaan. Bukan karena kita ingin dilihat orang lain tapi pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," katanya.
Dia menyatakan senang OPD pelayanan masyarakat Kota Magelang telah menerapkan birokrasi yang efektif dan efisien.
Potensi korupsi, katanya, tidak hanya di sektor tersebut tetapi juga tingkat kecamatan dan kelurahan, terlebih terkait dengan pekerjaan yang bertemu dengan pihak lain.
"Saya senang perizinan sekarang tidak ada istilahnya permintaan dan sebagainya. Di tempat-tempat lain juga tidak ada. Memberantas korupsi itu tidak gampang. Korupsi bahkan ada di sekitar kita. Makanya kita harus kompak," ujarnya.
Untuk menekan potensi korupsi, saat ini pemerintah menerapkan sistem digitalisasi agar tidak ada pertemuan pihak yang dibutuhkan dan yang membutuhkan.
Ia juga mengimbau ASN Pemkot Magelang untuk bisa menekan gaya hidup yang berlebihan.
Pada masa mendatang, Pemkot Magelang akan menyediakan bus antarjemput khusus karyawan pemkot untuk mengurangi beban biaya transportasi karyawan dan agar tempat parkir kantor lama maupun baru tidak terlalu penuh kendaraan.
"Untuk periode ini pun wali kota, wakil wali kota, pejabat eselon II tidak ada pengadaan mobil dinas baru," katanya.