Semarang (ANTARA) - Taman Margasatwa "Semarang Zoo" menyiapkan program khusus, yakni interaksi langsung dengan satwa, seperti memberi makan dalam menyambut libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Semarang Zoo Choirul Awaluddin, di Semarang, Rabu, mengatakan pengunjung nantinya bisa memberi makan satwa atau bisa berfoto dengan satwa secara langsung.
"Kami buka stan. Setiap tiket masuk bisa ditukar satu wahana permainan, dan sekaligus untuk 'feeding' (memberi makan hewan) atau foto sama satwa. Nanti mulai pekan depan," katanya.
Menurut dia, program itu memang dikonsep konservasi dengan menumbuhkan rasa empati anak terhadap keberlangsungan kehidupan hewan di alam, sekaligus melatih sistem motorik anak.
"Sehingga sebagai sarana edukasi dan dari sisi konservasi satwa juga bisa berjalan semuanya. Kami harapkan kunjungan naik. Karena mengajak pengunjung untuk ikut berinteraksi secara langsung dengan satwa," katanya.
Ia menyebutkan program itu memang berimplikasi dengan kenaikan tiket, tetapi tidak terlalu besar, yakni Rp5.000, apalagi harga tiket saat liburan juga berbeda dengan hari-hari biasa.
"Ada tambahan biaya 'ticketing', yang awalnya sebesar Rp20.000 menjadi Rp25.000, dan dari Rp25.000 menjadi Rp30.000. Atau ada kenaikan biaya tiket yang dikenakan sebesar Rp5.000," katanya.
Saat ini, jumlah koleksi di Semarang Zoo mencapai sekitar 300-an satwa, seperti gajah, serta tambahan koleksi baru jenis aves, yakni kakatua, maupun herbivora seperti rusa tutul dan unta.
Sebelumnya, Semarang Zoo juga baru saja menambah koleksi sepasang gajah sumatra bernama Bona dan Zella yang merupakan hibah dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC).
Bona dan Sela memiliki kemampuan khusus, yakni bisa melukis dan ukuran mereka juga dua kali lipat dari gajah pada umumnya meskipun jenisnya sama yakni Elephas maximus sumatranus.
Direktur Semarang Zoo Choirul Awaluddin, di Semarang, Rabu, mengatakan pengunjung nantinya bisa memberi makan satwa atau bisa berfoto dengan satwa secara langsung.
"Kami buka stan. Setiap tiket masuk bisa ditukar satu wahana permainan, dan sekaligus untuk 'feeding' (memberi makan hewan) atau foto sama satwa. Nanti mulai pekan depan," katanya.
Menurut dia, program itu memang dikonsep konservasi dengan menumbuhkan rasa empati anak terhadap keberlangsungan kehidupan hewan di alam, sekaligus melatih sistem motorik anak.
"Sehingga sebagai sarana edukasi dan dari sisi konservasi satwa juga bisa berjalan semuanya. Kami harapkan kunjungan naik. Karena mengajak pengunjung untuk ikut berinteraksi secara langsung dengan satwa," katanya.
Ia menyebutkan program itu memang berimplikasi dengan kenaikan tiket, tetapi tidak terlalu besar, yakni Rp5.000, apalagi harga tiket saat liburan juga berbeda dengan hari-hari biasa.
"Ada tambahan biaya 'ticketing', yang awalnya sebesar Rp20.000 menjadi Rp25.000, dan dari Rp25.000 menjadi Rp30.000. Atau ada kenaikan biaya tiket yang dikenakan sebesar Rp5.000," katanya.
Saat ini, jumlah koleksi di Semarang Zoo mencapai sekitar 300-an satwa, seperti gajah, serta tambahan koleksi baru jenis aves, yakni kakatua, maupun herbivora seperti rusa tutul dan unta.
Sebelumnya, Semarang Zoo juga baru saja menambah koleksi sepasang gajah sumatra bernama Bona dan Zella yang merupakan hibah dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC).
Bona dan Sela memiliki kemampuan khusus, yakni bisa melukis dan ukuran mereka juga dua kali lipat dari gajah pada umumnya meskipun jenisnya sama yakni Elephas maximus sumatranus.