Solo (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji akan menciptakan biaya pendidikan yang lebih murah untuk sekolah dan perguruan tinggi swasta.
Pada Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium UMS di Solo, Jawa Tengah, Rabu, Anies mengatakan salah satu yang harus dilakukan adalah tidak membebani sekolah swasta dengan pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Harus dibebaskan PBB mereka, sekolah swasta. PBB nol. Sekolah, kampus, termasuk rumah sakit yang sifatnya sosial nol PBB," katanya.
Menurut dia, salah satu alasan kenapa biaya sekolah di perguruan tinggi swasta atau sekolah swasta lebih mahal dari negeri karena pihak swasta harus mengakuisisi tanah.
"Biaya paling besar kan tanah. Jadi saya ingin ke depan tanah negara dimanfaatkan oleh swasta," katanya.
Menurut dia, hal itu layak dilakukan karena sekolah swasta maupun perguruan tinggi swasta berperan dalam mendidik anak-anak muda.
"Mereka mendidik anak-anak kita, tanah negara dipakai swasta tidak hilang. Bayangkan kalau sekolah tidak terbebani tanah, maka SPP akan murah, biaya sekolah akan murah. Itu dirasakan seluruh masyarakat," katanya.
Menurut dia, negara hadir untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan swasta mulai dari TK sampai dengan kuliah sehingga mengurangi beban keluarga.
Selain itu, ia akan membiarkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tetap mengajar di swasta di samping mereka menjadi pengajar di sekolah negeri.
"Kan guru-guru mengajar anak Indonesia. Bisa di swasta dan negara tetap menghargai mereka yang sudah mendidik," katanya.
Pada Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium UMS di Solo, Jawa Tengah, Rabu, Anies mengatakan salah satu yang harus dilakukan adalah tidak membebani sekolah swasta dengan pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Harus dibebaskan PBB mereka, sekolah swasta. PBB nol. Sekolah, kampus, termasuk rumah sakit yang sifatnya sosial nol PBB," katanya.
Menurut dia, salah satu alasan kenapa biaya sekolah di perguruan tinggi swasta atau sekolah swasta lebih mahal dari negeri karena pihak swasta harus mengakuisisi tanah.
"Biaya paling besar kan tanah. Jadi saya ingin ke depan tanah negara dimanfaatkan oleh swasta," katanya.
Menurut dia, hal itu layak dilakukan karena sekolah swasta maupun perguruan tinggi swasta berperan dalam mendidik anak-anak muda.
"Mereka mendidik anak-anak kita, tanah negara dipakai swasta tidak hilang. Bayangkan kalau sekolah tidak terbebani tanah, maka SPP akan murah, biaya sekolah akan murah. Itu dirasakan seluruh masyarakat," katanya.
Menurut dia, negara hadir untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan swasta mulai dari TK sampai dengan kuliah sehingga mengurangi beban keluarga.
Selain itu, ia akan membiarkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tetap mengajar di swasta di samping mereka menjadi pengajar di sekolah negeri.
"Kan guru-guru mengajar anak Indonesia. Bisa di swasta dan negara tetap menghargai mereka yang sudah mendidik," katanya.