Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah menyalurkan bantuan sebesar Rp5 miliar untuk 5.000 guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ), Madrasah Diniyah, pondok pesantren, serta lembaga pendidikan keagamaan lain di daerah setempat.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Demak Eisti’anah di gedung MWC NU Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (21/11).
Hadir mendampingi Wakil Bupati Demak Ali Makhsun bersama Sekda Akhmad Sugiharto, Kabag Kesra Ungguh Prakoso, dan Kepala Kemenag DemakHadir Nur Fauzi.
"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi atas pengabdian para guru TPQ, madrasah diniyah dan pondok pesantren. Mereka layak mendapatkan insentif," kata Bupati Demak Eisti’anah.
Ia mengakui nominal bantuan tidak seberapa, namun bantuan tersebut diharapkan bisa memotivasi para guru untuk lebih bersemangat dalam membimbing anak didiknya menjadi lebih mengerti soal Agama Islam dan Alquran sehingga generasi Muslim memiliki fondasi lebih baik.
Jumlah guru nonformal di Kabupaten Demak, kata dia, sekitar 14.000 orang, namun karena sebagian besar juga mendapatkan bantuan serupa dari Pemerintah Provinsi Jateng, Pemkab Demak membantu untuk guru yang belum mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng.
"Harapannya guru nonformal tersebut mendapatkan bantuan semua, setiap guru mendapatkan bantuan Rp1 juta," ujarnya.
Kalaupun bantuan senilai Rp1 juta untuk setiap guru masih kurang, kata dia, pemkab memang belum bisa menambah alokasi anggarannya, mengingat keterbatasan anggaran dan banyak program pembangunan sarana dan prasarana masyarakat yang juga harus mendapatkan perhatian.
Di antaranya, kata dia, terkait lampu penerangan jalan umum (LPJU) masih ada yang belum tersedia, sehingga pemkab harus menyediakannya meskipun bertahap.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Demak Nur Fauzi mengakui data penerima bantuan diambilkan dari basis data di Kemenag, sehingga ketika masih ada yang belum mendapatkan tentunya data guru TPQ, madrasah diniyah, dan ponpes akan dimutakhirkan kembali.
"Atas kepedulian Pemkab Demak terhadap guru madrasah diniyah, TPQ dan ponpes, kami berterima kasih. Ini bentuk perhatian bupati kepada lembaga pendidikan keagamaan (LPK) di Demak," ujarnya.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Karanganyar, Demak Syafii juga menyampaikan terima kasih karena 225 guru madrasah diniyah, TPQ dan ponpes mendapatkan bantuan insentif Rp1 juta dari Pemkab Demak.
"Tetap disyukuri meski belum maksimal. Tahun depan kami berdoa semoga lebih besar lagi," ujarnya.
Ia mengajak para guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam mengajar, sehingga generasi Islam lahir dengan fondasi keagamaan yang kuat.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Demak Eisti’anah di gedung MWC NU Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (21/11).
Hadir mendampingi Wakil Bupati Demak Ali Makhsun bersama Sekda Akhmad Sugiharto, Kabag Kesra Ungguh Prakoso, dan Kepala Kemenag DemakHadir Nur Fauzi.
"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi atas pengabdian para guru TPQ, madrasah diniyah dan pondok pesantren. Mereka layak mendapatkan insentif," kata Bupati Demak Eisti’anah.
Ia mengakui nominal bantuan tidak seberapa, namun bantuan tersebut diharapkan bisa memotivasi para guru untuk lebih bersemangat dalam membimbing anak didiknya menjadi lebih mengerti soal Agama Islam dan Alquran sehingga generasi Muslim memiliki fondasi lebih baik.
Jumlah guru nonformal di Kabupaten Demak, kata dia, sekitar 14.000 orang, namun karena sebagian besar juga mendapatkan bantuan serupa dari Pemerintah Provinsi Jateng, Pemkab Demak membantu untuk guru yang belum mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng.
"Harapannya guru nonformal tersebut mendapatkan bantuan semua, setiap guru mendapatkan bantuan Rp1 juta," ujarnya.
Kalaupun bantuan senilai Rp1 juta untuk setiap guru masih kurang, kata dia, pemkab memang belum bisa menambah alokasi anggarannya, mengingat keterbatasan anggaran dan banyak program pembangunan sarana dan prasarana masyarakat yang juga harus mendapatkan perhatian.
Di antaranya, kata dia, terkait lampu penerangan jalan umum (LPJU) masih ada yang belum tersedia, sehingga pemkab harus menyediakannya meskipun bertahap.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Demak Nur Fauzi mengakui data penerima bantuan diambilkan dari basis data di Kemenag, sehingga ketika masih ada yang belum mendapatkan tentunya data guru TPQ, madrasah diniyah, dan ponpes akan dimutakhirkan kembali.
"Atas kepedulian Pemkab Demak terhadap guru madrasah diniyah, TPQ dan ponpes, kami berterima kasih. Ini bentuk perhatian bupati kepada lembaga pendidikan keagamaan (LPK) di Demak," ujarnya.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Karanganyar, Demak Syafii juga menyampaikan terima kasih karena 225 guru madrasah diniyah, TPQ dan ponpes mendapatkan bantuan insentif Rp1 juta dari Pemkab Demak.
"Tetap disyukuri meski belum maksimal. Tahun depan kami berdoa semoga lebih besar lagi," ujarnya.
Ia mengajak para guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam mengajar, sehingga generasi Islam lahir dengan fondasi keagamaan yang kuat.