Kudus (ANTARA) - Sebanyak 600 personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan organisasi masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, disiagakan untuk menghadapi ancaman bencana alam mulai dari bencana tanah longsor, banjir hingga puting beliung.
Dalam rangka memastikan kesiapan dalam mengantisipasi potensi bencana alam di Kudus, digelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana tahun 2023 di Alun-alun Kudus, Senin (20/11).
Menurut Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, apel siaga bencana alam ini menjadi salah satu bentuk pertanda kesiapan Pemkab Kudus untuk menghadapi kejadian peristiwa bencana alam yang akan terjadi kedepan di musim hujan.
Dalam apel siaga tersebut, kata dia, tidak hanya dari instansi pemkab, melainkan ada pula dukungan dari TNI, Polri, komunitas, relawan, dan dunia usaha. Bahkan, sarana dan prasarana pendukungnya juga sudah disiapkan semua.
Hal terpenting, imbuh dia, tindakan di lapangan saat terjadi peristiwa bencana alam, waktu yang cukup (golden time) untuk menyelamatkan diri bagi warga di lokasi bencana.
"Kuncinya mengurangi dampak bencana, minimal tidak terjadi korban bencana," ujarnya.
Terkait kesiapan personel dalam menghadapi bencana alam, kata dia, berdasarkan hasil simulasi, para personelnya sudah bisa bersinergi dengan baik. Langkah selanjutnya untuk mengembangkan kapasitas mereka agar bisa menular ke desa-desa dengan baik.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus menambahkan jumlah personel yang disiapkan untuk antisipasi bencana alam sebanyak 600 personel gabungan, sedangkan dari BPBD termasuk di dalamnya relawan jumlahnya 120 personel.
Personel lainnya, ada yang berasal dari TNI, Polri, Dinas Kesehatan serta organisasi masyarakat. Sedangkan peralatan yang disiapkan, mulai dari kendaraan roda empat, alat pemotong kayu, tenda darurat, tali, perahu karet, serta peralatan lain sudah siap.
Dalam rangka memastikan kesiapan dalam mengantisipasi potensi bencana alam di Kudus, digelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana tahun 2023 di Alun-alun Kudus, Senin (20/11).
Menurut Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, apel siaga bencana alam ini menjadi salah satu bentuk pertanda kesiapan Pemkab Kudus untuk menghadapi kejadian peristiwa bencana alam yang akan terjadi kedepan di musim hujan.
Dalam apel siaga tersebut, kata dia, tidak hanya dari instansi pemkab, melainkan ada pula dukungan dari TNI, Polri, komunitas, relawan, dan dunia usaha. Bahkan, sarana dan prasarana pendukungnya juga sudah disiapkan semua.
Hal terpenting, imbuh dia, tindakan di lapangan saat terjadi peristiwa bencana alam, waktu yang cukup (golden time) untuk menyelamatkan diri bagi warga di lokasi bencana.
"Kuncinya mengurangi dampak bencana, minimal tidak terjadi korban bencana," ujarnya.
Terkait kesiapan personel dalam menghadapi bencana alam, kata dia, berdasarkan hasil simulasi, para personelnya sudah bisa bersinergi dengan baik. Langkah selanjutnya untuk mengembangkan kapasitas mereka agar bisa menular ke desa-desa dengan baik.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus menambahkan jumlah personel yang disiapkan untuk antisipasi bencana alam sebanyak 600 personel gabungan, sedangkan dari BPBD termasuk di dalamnya relawan jumlahnya 120 personel.
Personel lainnya, ada yang berasal dari TNI, Polri, Dinas Kesehatan serta organisasi masyarakat. Sedangkan peralatan yang disiapkan, mulai dari kendaraan roda empat, alat pemotong kayu, tenda darurat, tali, perahu karet, serta peralatan lain sudah siap.