Solo (ANTARA) - Jumlah investor pasar modal di wilayah Solo Raya terus meningkat hingga triwulan tiga tahun ini, menyusul kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan instansi terkait.

Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto, di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan berdasarkan data posisi September 2023 perkembangan kinerja pasar modal di wilayah Solo Raya mengalami peningkatan secara month to month (mtm) atau bulanan sebesar 5.228 SID atau setara dengan 1,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pihaknya mencatat pada bulan Agustus 2023 SID atau data investor sebanyak 400.905 SID menjadi 406.133 SID pada September.

"Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy (year on year). Jumlah SID mengalami peningkatan dari 341.911 SID pada September 2022 meningkat menjadi sebesar 406.133 SID pada posisi September 2023," katanya.

Selain itu, secara year to date (ytd) SID di wilayah Solo Raya yang meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 45.177 SID atau 12,52 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Periskop OJK posisi September 2023, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Solo Raya sebesar Rp55,75 miliar atau minus 2,61 persen, yakni dari Rp2,14 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp2,08 triliun pada September 2023.

"Untuk nilai penurunan transaksi saham terbesar terjadi di Kabupaten Klaten sebesar Rp110,11 miliar dan Kabupaten Wonogiri sebesar Rp95,93 miliar," katanya pula.

Sedangkan untuk nilai transaksi saham juga mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp1,63 triliun atau setara dengan minus 43,98 persen jika dibandingkan dengan September 2022. "Yakni dari sebesar Rp3,72 triliun menjadi Rp2,08 triliun pada September 2023," katanya lagi.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024