Solo (ANTARA) - Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Solo, Jawa Tengah dan sekitarnya mulai penuh menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang dimulai Jumat (10/11).
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo Wening Damayanti di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan kenaikan okupansi saat ini mulai terasa menyusul meningkatnya aktivitas petugas pengamanan dan tim media untuk keperluan piala dunia.
"Kalau beberapa minggu yang lalu sama sekali belum ada pergerakan. Hanya official-official yang sudah memilih hotel untuk akomodasi, official, dan pemain," katanya.
Untuk saat ini media center juga sudah menentukan tempat. Selain itu, penonton, petugas pengamanan, dan beberapa kru media baru datang sehari lalu.
"Tanggal 8 baru masuk. Prediksi kami akan sudden (mendadak), menjelang semifinal, final itu (tamu hotel, Red.) baru akan masuk," katanya.
Mengenai pengamanan di hotel-hotel, dikatakannya, akan lebih difokuskan di hotel tempat menginap para pemain.
"Tempat akomodasi pemain ya memang ada pengamanan, tetapi hotel-hotel lain pengamanan biasa," katanya.
Berdasarkan data, dikatakannya, saat ini ada sekitar 9.000 kamar hotel yang ada di kawasan Solo Raya baik bintang dan nonbintang.
Sementara itu, General Manager Hotel Fave Manahan Solo Khuswatus Solikhin mengatakan saat ini tingkat hunian hotel tersebut sudah mendekati 100 persen.
"Tingkat hunian hotel kami naik jadi 80 persen. Dari total kamar 190 kamar, setiap harinya rata-rata 150 kamar terjual. Sabtu dan Minggu ada kenaikan," katanya.
Untuk pemesanan kamar pada final mendatang juga sudah cukup banyak. Bahkan okupansi hotel sudah 50 persen untuk final.
"Kemungkinan H-1 minggu sudah menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Selaku pelaku industri perhotelan kami senang dengan adanya penyelenggaraan piala dunia kali ini," katanya.
Apalagi, dikatakannya, bulan depan sudah mulai Natal dan tahun baru sehingga tingkat keterisian hotel diperkirakan akan kembali meningkat.
"Harapannya Kota Solo makin maju dan makin mantap," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Okupansi hotel di Solo mulai penuh jelang piala dunia
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo Wening Damayanti di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan kenaikan okupansi saat ini mulai terasa menyusul meningkatnya aktivitas petugas pengamanan dan tim media untuk keperluan piala dunia.
"Kalau beberapa minggu yang lalu sama sekali belum ada pergerakan. Hanya official-official yang sudah memilih hotel untuk akomodasi, official, dan pemain," katanya.
Untuk saat ini media center juga sudah menentukan tempat. Selain itu, penonton, petugas pengamanan, dan beberapa kru media baru datang sehari lalu.
"Tanggal 8 baru masuk. Prediksi kami akan sudden (mendadak), menjelang semifinal, final itu (tamu hotel, Red.) baru akan masuk," katanya.
Mengenai pengamanan di hotel-hotel, dikatakannya, akan lebih difokuskan di hotel tempat menginap para pemain.
"Tempat akomodasi pemain ya memang ada pengamanan, tetapi hotel-hotel lain pengamanan biasa," katanya.
Berdasarkan data, dikatakannya, saat ini ada sekitar 9.000 kamar hotel yang ada di kawasan Solo Raya baik bintang dan nonbintang.
Sementara itu, General Manager Hotel Fave Manahan Solo Khuswatus Solikhin mengatakan saat ini tingkat hunian hotel tersebut sudah mendekati 100 persen.
"Tingkat hunian hotel kami naik jadi 80 persen. Dari total kamar 190 kamar, setiap harinya rata-rata 150 kamar terjual. Sabtu dan Minggu ada kenaikan," katanya.
Untuk pemesanan kamar pada final mendatang juga sudah cukup banyak. Bahkan okupansi hotel sudah 50 persen untuk final.
"Kemungkinan H-1 minggu sudah menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Selaku pelaku industri perhotelan kami senang dengan adanya penyelenggaraan piala dunia kali ini," katanya.
Apalagi, dikatakannya, bulan depan sudah mulai Natal dan tahun baru sehingga tingkat keterisian hotel diperkirakan akan kembali meningkat.
"Harapannya Kota Solo makin maju dan makin mantap," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Okupansi hotel di Solo mulai penuh jelang piala dunia