Temanggung (ANTARA) - Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menorehkan kembali prestasi di tingkat nasional, yaitu SDGs Awards dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, sebagai juara terbaik ketiga dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa kepada Penjabat Bupati Hary Agung Prabowo pada acara SDGs Annual Conference 2023 Air Energi dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Bekelanjutan di Yogyakarta, Senin.
Pejabat Bupati Hary Agung Prabowo mengatakan bahwa Kabupaten Temanggung meraih prestasi sebagai juara terbaik ketiga dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia yang mengikutinya. Sebelumnya Temanggung telah masuk 10 besar bersama Kabupaten Bantul, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Sinjai, Bandung, Magelang, Karo, dan Gowa.
Hary menyebutkan penilaiannya ada tiga, yakni aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek lingkungan adalah bagaimana memadukan keberlanjutan bersama sektor pertanian, aspek sosial bagaimana bisa terpadu bersama dalam rangka keberlanjutan ke depan, dan aspek ekonomi adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Terima kasih kepada seluruh elemen, masyarakat Kabupaten Temanggung, semua OPD, yang telah mendukung pencapaian ini," katanya.
Pada SDGS Awards, kata Hary, Temanggung menampilkan inovasi unggulan PEKA PANGAN, yaitu Pemuda Berkarya untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Nglarangan, Kecamatan Tretep.
Inovasi ini, menurut dia, merupakan keberhasilan pemuda Desa Nglarangan dalam melalukan perubahan pola pikir sehingga mampu memberdayakan pemuda desa yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga secara signifikan melalui kegiatan penggemukan domba.
Ia menerangkan bahwa dampak secara ekonomi berupa peningkatan perkapita yang awalnya hanya Rp245 ribu/bulan sekarang menjadi Rp4,1 juta/bulan.
Dengan meningkatnya pendapatan perkapita, lanjut dia, berdampak pada pengurangan penduduk miskin di Kecamatan Tretep, kualitas pendidikan meningkat melalui literasi dan numerasi, ketahanan pangan keluarga meningkat, lingkungan terjaga kualitasnya, bahkan mengurangi lahan kritis.
SDGs adalah pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals yang merupakan agenda 2030 berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan berprinsip universal, integrasi, dan inklusif guna meyakinkan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal (no one left behind).
Ia berharap hal itu dapat mendorong peningkatan kapabilitas pemerintah kabupaten terhadap standar kabupaten berkelanjutan secara internasional, melibatkan multipemangku kepentingan seperti pemerintah, akademikus, komunitas, bisnis, dan media.
"Melalui kompetisi SDGs ini, Kabupaten Temanggung berkomitmen melaksanakan indikator SDGs dan menciptakan kota/kabupaten berkelanjutan," katanya.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pemberian SDGs Awards lantaran aksi seluruh pihak yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Disebutkan, dari sekitar 62 persen dari 224 indikator TPB/SDGs, yakni 138 indikator telah tercapai dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren membaik.
Bahkan, kata dia, pada tahun 2022 seluruh pilar pembangunan TPB/SDGs menunjukkan kemajuan yang cukup progresif, terutama pada lingkungan, hukum, dan tata kelola.
"Pandemi Covid-19 telah dan krisis global telah menimbulkan disrupsi capaian sejumlah target TPB/SDGs sehingga kebijakan inovatif harus menjadi prioritas. Melalui Konferensi Tahunan SDGs pada tahun ini, kita dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian TPB:SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif dan berkolaborasi," katanya.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa kepada Penjabat Bupati Hary Agung Prabowo pada acara SDGs Annual Conference 2023 Air Energi dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Bekelanjutan di Yogyakarta, Senin.
Pejabat Bupati Hary Agung Prabowo mengatakan bahwa Kabupaten Temanggung meraih prestasi sebagai juara terbaik ketiga dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia yang mengikutinya. Sebelumnya Temanggung telah masuk 10 besar bersama Kabupaten Bantul, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Sinjai, Bandung, Magelang, Karo, dan Gowa.
Hary menyebutkan penilaiannya ada tiga, yakni aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek lingkungan adalah bagaimana memadukan keberlanjutan bersama sektor pertanian, aspek sosial bagaimana bisa terpadu bersama dalam rangka keberlanjutan ke depan, dan aspek ekonomi adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Terima kasih kepada seluruh elemen, masyarakat Kabupaten Temanggung, semua OPD, yang telah mendukung pencapaian ini," katanya.
Pada SDGS Awards, kata Hary, Temanggung menampilkan inovasi unggulan PEKA PANGAN, yaitu Pemuda Berkarya untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Nglarangan, Kecamatan Tretep.
Inovasi ini, menurut dia, merupakan keberhasilan pemuda Desa Nglarangan dalam melalukan perubahan pola pikir sehingga mampu memberdayakan pemuda desa yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga secara signifikan melalui kegiatan penggemukan domba.
Ia menerangkan bahwa dampak secara ekonomi berupa peningkatan perkapita yang awalnya hanya Rp245 ribu/bulan sekarang menjadi Rp4,1 juta/bulan.
Dengan meningkatnya pendapatan perkapita, lanjut dia, berdampak pada pengurangan penduduk miskin di Kecamatan Tretep, kualitas pendidikan meningkat melalui literasi dan numerasi, ketahanan pangan keluarga meningkat, lingkungan terjaga kualitasnya, bahkan mengurangi lahan kritis.
SDGs adalah pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals yang merupakan agenda 2030 berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan berprinsip universal, integrasi, dan inklusif guna meyakinkan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal (no one left behind).
Ia berharap hal itu dapat mendorong peningkatan kapabilitas pemerintah kabupaten terhadap standar kabupaten berkelanjutan secara internasional, melibatkan multipemangku kepentingan seperti pemerintah, akademikus, komunitas, bisnis, dan media.
"Melalui kompetisi SDGs ini, Kabupaten Temanggung berkomitmen melaksanakan indikator SDGs dan menciptakan kota/kabupaten berkelanjutan," katanya.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pemberian SDGs Awards lantaran aksi seluruh pihak yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Disebutkan, dari sekitar 62 persen dari 224 indikator TPB/SDGs, yakni 138 indikator telah tercapai dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren membaik.
Bahkan, kata dia, pada tahun 2022 seluruh pilar pembangunan TPB/SDGs menunjukkan kemajuan yang cukup progresif, terutama pada lingkungan, hukum, dan tata kelola.
"Pandemi Covid-19 telah dan krisis global telah menimbulkan disrupsi capaian sejumlah target TPB/SDGs sehingga kebijakan inovatif harus menjadi prioritas. Melalui Konferensi Tahunan SDGs pada tahun ini, kita dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian TPB:SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif dan berkolaborasi," katanya.