Semarang (ANTARA) - Sekitar 1.600 mahasiswa UKSW antusias mengikuti kuliah umum bertemakan Survival Leadership yang diselenggarakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
melalui Program BCA Berbagi Ilmu yang dibawakan oleh Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono.
Program BCA Berbagi Ilmu merupakan bagian dari komitmen BCA dalam mendukung Indonesia
mengejar Sustainable Development Goals (SDGs). Sebelumnya BCA Berbagi Ilmu dimulai bertepatan
dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei lalu di Universitas Indonesia (UI), dilanjutkan di
Universitas Sumatera Utara (USU), kemudian Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan di Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Kuliah umum tersebut diharapkan bisa mewujudkan pemerataan pendidikan serta literasi keuangan di kalangan generasi muda yang akan berada pada masa puncak Bonus Demografi pada tahun 2030.
Selain Armand W. Hartono sebagai pemberi materi dalam kuliah umum ini, turut hadir dan
memberikan sambutan adalah Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian UKSW Yafet. Y.W. Rissy, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan
Perencanaan UKSW Priyo Hari Adi, dan perwakilan dari jajaran rektorat UKSW.
"Survivability adalah kemampuan
beradaptasi. Kenapa leader harus cepat beradaptasi? karena semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak. Kalau pemimpinnya tidak mau berubah ya percuma. Jangan takut dengan kompetisi karena kompetisi akan meningkatkan kompetensi anda untuk dapat survive, seperti yang kita ketahui bersama, era modern ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan tantangan yang terus menerus berubah," kata Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, lanjutnya, diperlukan strategi dan keterampilan kepemimpinan agar tetap relevan dan berhasil menghadapi era yang penuh dengan perubahan ini.
“Di BCA, pengalaman kami untuk survive adalah dengan mendengarkan nasabah dan tim kami.
Feedback yang disampaikan mendorong kami untuk terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan
nasabah. Dengan merangkum dan belajar mendengarkan apa yang jadi kebutuhan sekitar, ini dapat menjadi cara survive bukan hanya untuk BCA, tapi untuk seluruh manusia,” tambah Armand.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan
Kealumnian UKSW Prof Yafet. Y.W. Riss mengapresiasi BCA atas kolaborasinya dengan UKSW, khususnya dalam sharing wawasan secara
langsung dari praktisi kepada mahasiswa.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan BCA Berbagi Ilmu secara khusus diramu untuk mendukung kemajuan pendidikan yang inklusif demi mencetak SDM unggul di Indonesia. BCA percaya investasi terbaik bagi generasi muda dalam bentuk pendidikan, pengembangan kapasitas diri.
"Oleh karena itu, BCA terus berkomitmen untuk terus mendukung agar kelak mereka menjadi #GenerasiPastiBisa," tutupnya.
melalui Program BCA Berbagi Ilmu yang dibawakan oleh Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono.
Program BCA Berbagi Ilmu merupakan bagian dari komitmen BCA dalam mendukung Indonesia
mengejar Sustainable Development Goals (SDGs). Sebelumnya BCA Berbagi Ilmu dimulai bertepatan
dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei lalu di Universitas Indonesia (UI), dilanjutkan di
Universitas Sumatera Utara (USU), kemudian Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan di Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Kuliah umum tersebut diharapkan bisa mewujudkan pemerataan pendidikan serta literasi keuangan di kalangan generasi muda yang akan berada pada masa puncak Bonus Demografi pada tahun 2030.
Selain Armand W. Hartono sebagai pemberi materi dalam kuliah umum ini, turut hadir dan
memberikan sambutan adalah Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian UKSW Yafet. Y.W. Rissy, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan
Perencanaan UKSW Priyo Hari Adi, dan perwakilan dari jajaran rektorat UKSW.
"Survivability adalah kemampuan
beradaptasi. Kenapa leader harus cepat beradaptasi? karena semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak. Kalau pemimpinnya tidak mau berubah ya percuma. Jangan takut dengan kompetisi karena kompetisi akan meningkatkan kompetensi anda untuk dapat survive, seperti yang kita ketahui bersama, era modern ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan tantangan yang terus menerus berubah," kata Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, lanjutnya, diperlukan strategi dan keterampilan kepemimpinan agar tetap relevan dan berhasil menghadapi era yang penuh dengan perubahan ini.
“Di BCA, pengalaman kami untuk survive adalah dengan mendengarkan nasabah dan tim kami.
Feedback yang disampaikan mendorong kami untuk terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan
nasabah. Dengan merangkum dan belajar mendengarkan apa yang jadi kebutuhan sekitar, ini dapat menjadi cara survive bukan hanya untuk BCA, tapi untuk seluruh manusia,” tambah Armand.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan
Kealumnian UKSW Prof Yafet. Y.W. Riss mengapresiasi BCA atas kolaborasinya dengan UKSW, khususnya dalam sharing wawasan secara
langsung dari praktisi kepada mahasiswa.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan BCA Berbagi Ilmu secara khusus diramu untuk mendukung kemajuan pendidikan yang inklusif demi mencetak SDM unggul di Indonesia. BCA percaya investasi terbaik bagi generasi muda dalam bentuk pendidikan, pengembangan kapasitas diri.
"Oleh karena itu, BCA terus berkomitmen untuk terus mendukung agar kelak mereka menjadi #GenerasiPastiBisa," tutupnya.