Semarang (ANTARA) - Beragam persoalan politik aktual yang acap mengejutkan khalayak belakangan ini bisa memperkaya pengetahuan pemilih pemula dan menjadi umpan balik bagi penyelenggara pemilu dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Demikian disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS selaku narasumber dialog interaktif "Parlemen Menjawab" bersama ratusan mahasiswa di Auditorium RRI Semarang, Selasa(31/10).

“Tinggal bagaimana para penyelenggara di balik itu bisa ikut memanfaatkan situasi itu sebagai umpan balik. Saya yakin ini bisa memberikan makna, apakah para pemilih pemula bisa tepat menangkap konteks peristiwa politik atau hanya sebagai hiburan,” ungkap Amir, yang juga dosen di sejumlah perguruan tinggi tersebut.

Karakter pemilih pemula, menurut dia, dalam menggunakan media massa maupun media sosial memiliki beberapa ciri khas tertentu. Anak muda cenderung mengabaikan informasi berupa teks dan mereka lebih tertarik dengan hal-hal yang ditampilkan secara audio visual atau infografis.

“Jadi, pandai-pandai yang menyosialisasikan pemilu, nanti bisa mengutamakan penggunaan audio visual atau infografis. Saat ini juga banyak hal yang bisa dikombinasikan,” ujar Amir.

Dalam dialog tersebut, sejumlah narasumber juga hadir berdiskusi dengan para mahasiswa, di antaranya anggota Komisi A DPRD Jateng Denny Septiviant, Rektor Universitas Semarang Supari, dan Kepala Bakesbangpol Jateng Haerudin. Selain itu, Komisioner Bawaslu Jateng Diana Ariyanti dan Komisioner KPU Jateng Basmar Perianto Amron.


Dukungan RRI

Pelaksana Tugas Kepala LPP RRI Semarang Hanifahridads usai kegiatan menyampaikan digelarnya dialog interaktif ini merupakan bentuk dukungan dan tanggung jawab RRI sebagai media penyiaran publik untuk memberikan literasi kepada pemilih pemula, khususnya para mahasiswa.

Menurutnya, dalam mewujudkan pemilu 2024 yang demokratis dan bermartabat, para pemilih pemula memiliki peranan yang sangat penting.

Oleh karena itu, dalam dialog interaktif ini para mahasiswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan sejumlah narasumber yang kompeten dalam hal kepemiluan.

“Lewat diskusi-diskusi semacam ini, mereka kita berikan literasi yang benar, supaya tidak salah pilih nantinya,” ucap Hanif.

Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah Haerudin menjelaskan jumlah pemilih pada pemilu 2024 akan didominasi kaum muda, termasuk mahasiswa sebagai pemilih pemula. Untuk itu, mereka harus diberikan pemahaman yang benar sebelum memberikan hak suaranya.

Anggota Komisi A DPRD Jateng Denny Septiviant menyampaikan pemilih pemula juga harus mampu meningkatkan pengetahuan mereka tentang calon pemimpin yang akan dipilih. Untuk mewujudkan pemilu demokratis dan bermartabat, mereka juga dituntut cerdas dalam menentukan pilihan.

“Saya kira penting bagaimana mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi tahun-tahun politik nantinya, dan sejauh mana mereka bisa memilih calon pemimpin yang mereka anggap paling baik,” ujar Denny. ***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024