Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga sebagai upaya mempercepat penanganan kemiskinan.
“Bantuan yang bersumber dari Baznas Provinsi Jateng ini diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan,” kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana di sela penyerahan bantuan di Kabupaten Pekalongan, Kamis.
Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat itu adalah Rp472.500.000, dengan rincian masing-masing Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif ditambah masing-masing Rp100 ribu uang transpor, serta masing-masing Rp250 ribu untuk 30 pendamping mustahik (orang yang menerima zakat).
“Terima kasih kepada Baznas atas sinergisitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jateng,” katanya.
Nana menyebut percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun butuh kolaborasi banyak pihak.
Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah berkolaborasi dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan.
Dirinya berharap, bantuan modal usaha tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha.
“Jumlah yang diberikan memang tidak begitu besar, namun cukup untuk memberikan rangsangan atau memacu masyarakat dalam berwirausaha,” katanya.
Penerima bantuan itu, lanjut dia, sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha langsung oleh Baznas Jateng dan pemerintah daerah masing-masing.
“Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas dari kemiskinan,” katanya.
Pada 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng adalah 3.000 mustahik, dan program ini direncanakan berlanjut tahun 2024.
Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan 238 stan UMKM di PBN 2023
“Bantuan yang bersumber dari Baznas Provinsi Jateng ini diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan,” kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana di sela penyerahan bantuan di Kabupaten Pekalongan, Kamis.
Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat itu adalah Rp472.500.000, dengan rincian masing-masing Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif ditambah masing-masing Rp100 ribu uang transpor, serta masing-masing Rp250 ribu untuk 30 pendamping mustahik (orang yang menerima zakat).
“Terima kasih kepada Baznas atas sinergisitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jateng,” katanya.
Nana menyebut percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun butuh kolaborasi banyak pihak.
Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah berkolaborasi dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan.
Dirinya berharap, bantuan modal usaha tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha.
“Jumlah yang diberikan memang tidak begitu besar, namun cukup untuk memberikan rangsangan atau memacu masyarakat dalam berwirausaha,” katanya.
Penerima bantuan itu, lanjut dia, sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha langsung oleh Baznas Jateng dan pemerintah daerah masing-masing.
“Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas dari kemiskinan,” katanya.
Pada 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng adalah 3.000 mustahik, dan program ini direncanakan berlanjut tahun 2024.
Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan 238 stan UMKM di PBN 2023