Solo (ANTARA) -
Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Kota Surakarta Sri Hariyanto pada Sosialisasi Antikorupsi Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Inspektorat Surakarta, Jawa Tengah, Selasa mengatakan upaya tersebut sebagai bagian dari pencegahan dan pendidikan antikorupsi.
"Sosialisasi ini ditujukan untuk bagian petugas front office istilahnya bagian depan layanan publik, yang bersentuhan langsung dengan layanan," katanya.
Selain ditujukan untuk para petugas, dikatakannya, kegiatan tersebut juga diikuti oleh pengusaha, lembaga, dan institusi.
"Tujuannya agar tidak terjadi korupsi serta mengerti apa sih sebenarnya korupsi dan kita harus ngapain cara bekerjanya," katanya.
Disinggung mengenai potensi terjadinya praktik korupsi, menurut dia bisa terjadi di semua lini.
"Tapi ini bagian dari KPK yang kita awali di bagian front office karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat, ada suap, ada gratifikasi, itu kita cegah dulu," katanya.
Inspektorat Kota Surakarta melakukan sosialisasi soal antikorupsi untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut di lingkungan kerja pemerintah daerah.
Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Kota Surakarta Sri Hariyanto pada Sosialisasi Antikorupsi Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Inspektorat Surakarta, Jawa Tengah, Selasa mengatakan upaya tersebut sebagai bagian dari pencegahan dan pendidikan antikorupsi.
Disinggung mengenai potensi terjadinya praktik korupsi, menurut dia bisa terjadi di semua lini.
Pada kesempatan yang sama, Penyuluh Antikorupsi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Isa Thariq Amrullah mengatakan selama ini sebagian masyarakat masih menganggap korupsi bukan masalah yang besar.
"Padahal dampak korupsinya sangat besar. Dari sosialisasi ini kami mengajak masyarakat mengetahui dampak korupsi, termasuk menghindari dan tahu serta berani melaporkan jika melihat tindak pidana korupsi," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang gandeng KPK cegah korupsi