Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memamerkan program Pasar Pangan Rakyat Aman dan Murah (Pak Rahman) serta Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang (Sanpiisan) sebagai dua inovasi unggulan pada tim validasi Innovative Government Award (IGA).
Kedatangan tim validasi IGA, yakni Nadya Kamila dari Universitas Indonesia dan Awan Yanuarko dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri diterima langsung Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat.
IGA Award merupakan apresiasi pemerintah, dalam kaitan ini Kemendagri terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif
Ita, sapaan akrab Hevearita menjelaskan bahwa Pak Rahman merupakan program prioritas Kota Semarang untuk menekan angka inflasi yang digelar melalui pasar murah secara rutin setiap akhir pekan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dalam penyelenggaraan Pak Rahman, kebutuhan pokok masyarakat dijual dengan harga terjangkau dan kualitas baik sehingga bisa membantu masyarakat saat harga kebutuhan pokok naik, sekaligus sebagai upaya menahan laju inflasi.
"Ini sebagai salah satu solusi bagi masyarakat yang membutuhkan, saat harga bahan pokok sangat luar biasa. Misalnya, harga bawang merah, bawang putih, telur di sini (dijual) di bawah harga normal,” jelasnya.
Sedangkan Sanpiisan, kata dia, merupakan program digital untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan anak yang bisa diakses lewat aplikasi Teman Bunda (sistem pemantauan Kesehatan ibu dan Anak Kota Semarang).
Dari aplikasi itu, kata dia, Pemkot Semarang bisa ikut serta memantau kesehatan ibu hamil, sekaligus sebagai upaya mencegah kematian ibu dan bayi di Kota Semarang.
"Jadi, informasi mulai si ibu hamil sampai melahirkan semua bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Dengan aplikasi itu ibu-ibu hamil masing-masing punya rekam medis dan terintegrasi dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit, ataupun bidan," ujarnya.
Menurut dia, program Sanpiisan memiliki konsep "jemput bola" sehingga ibu hamil merasa nyaman, terlebih lagi ibu hamil dengan risiko tinggi yang akan mendapatkan monitoring ketat dari pemerintah.
"Kita monitoring semua kesehatan, agar tidak terjadi gangguan. Dari aplikasi itu bisa langsung menghubungi Call Center 112 yang terhubung langsung dengan Ambulans Hebat," katanya.
Sementara itu, Awan Yanuarko dari tim validasi IGA mengapresiasi Pemkot Semarang atas inovasi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan berharap komitmennya untuk terus melayani masyarakat dengan baik.
"Bahwa masyarakat itu puas dengan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga inovasi yang kita nilai, berdampak kepada masyarakatnya. Seberapa luasnya, seberapa jauhnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik," katanya.
Kedatangan tim validasi IGA, yakni Nadya Kamila dari Universitas Indonesia dan Awan Yanuarko dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri diterima langsung Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat.
IGA Award merupakan apresiasi pemerintah, dalam kaitan ini Kemendagri terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif
Ita, sapaan akrab Hevearita menjelaskan bahwa Pak Rahman merupakan program prioritas Kota Semarang untuk menekan angka inflasi yang digelar melalui pasar murah secara rutin setiap akhir pekan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dalam penyelenggaraan Pak Rahman, kebutuhan pokok masyarakat dijual dengan harga terjangkau dan kualitas baik sehingga bisa membantu masyarakat saat harga kebutuhan pokok naik, sekaligus sebagai upaya menahan laju inflasi.
"Ini sebagai salah satu solusi bagi masyarakat yang membutuhkan, saat harga bahan pokok sangat luar biasa. Misalnya, harga bawang merah, bawang putih, telur di sini (dijual) di bawah harga normal,” jelasnya.
Sedangkan Sanpiisan, kata dia, merupakan program digital untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan anak yang bisa diakses lewat aplikasi Teman Bunda (sistem pemantauan Kesehatan ibu dan Anak Kota Semarang).
Dari aplikasi itu, kata dia, Pemkot Semarang bisa ikut serta memantau kesehatan ibu hamil, sekaligus sebagai upaya mencegah kematian ibu dan bayi di Kota Semarang.
"Jadi, informasi mulai si ibu hamil sampai melahirkan semua bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Dengan aplikasi itu ibu-ibu hamil masing-masing punya rekam medis dan terintegrasi dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit, ataupun bidan," ujarnya.
Menurut dia, program Sanpiisan memiliki konsep "jemput bola" sehingga ibu hamil merasa nyaman, terlebih lagi ibu hamil dengan risiko tinggi yang akan mendapatkan monitoring ketat dari pemerintah.
"Kita monitoring semua kesehatan, agar tidak terjadi gangguan. Dari aplikasi itu bisa langsung menghubungi Call Center 112 yang terhubung langsung dengan Ambulans Hebat," katanya.
Sementara itu, Awan Yanuarko dari tim validasi IGA mengapresiasi Pemkot Semarang atas inovasi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan berharap komitmennya untuk terus melayani masyarakat dengan baik.
"Bahwa masyarakat itu puas dengan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga inovasi yang kita nilai, berdampak kepada masyarakatnya. Seberapa luasnya, seberapa jauhnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik," katanya.