Magelang (ANTARA) - Dua kampung di Kota Magelang berhasil memperoleh penghargaan Kalpataru dan Inovasi Proklim tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 kategori Video Inovasi Proklim.
"Prestasi tersebut berkat inovasi persembahan dari Kampung Jambon Gesikan RW 4 Kelurahan Cacaban dan RW 9 Kelurahan Cacaban," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Mahmud Yunus di Magelang, Rabu.
Inovasi RW 4 Kelurahan Cacaban adalah berupa video edukasi anak-anak sekolah menukarkan satu botol ecobrik dengan uang Rp2.000. Sedangkan RW 9 Kelurahan Cacaban berupa video sampah ampas tebu menjadi briket.
Penghargaan disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Selasa (10/10).
Mahmud Yunus mengatakan, inovasi-inovasi tersebut telah dilaksanakan oleh kampung iklim dalam rangka adaptasi mitigasi terhadap perubahan iklim. Sertifikat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini menjadi salah satu syarat untuk menuju Proklim Lestari yakni penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
"Harapan ke depannya semua kampung iklim yang ada di Kota Magelang bisa mengikuti program DLHK Provinsi Jateng karena merupakan salah satu syarat menuju proklim lestari," katanya.
Menurut dia Pemerintah Kota Magelang telah berkomitmen meningkatkan jumlah kampung iklim dan melaksanakan seluruh program-programnya.
Pihaknya berharap penghargaan ini menjadi pijakan untuk meraih prestasi lebih tinggi, sekaligus sebagai percontohan kampung lainnya dalam upaya adaptasi mitigasi terhadap perubahan iklim.
"Prestasi tersebut berkat inovasi persembahan dari Kampung Jambon Gesikan RW 4 Kelurahan Cacaban dan RW 9 Kelurahan Cacaban," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Mahmud Yunus di Magelang, Rabu.
Inovasi RW 4 Kelurahan Cacaban adalah berupa video edukasi anak-anak sekolah menukarkan satu botol ecobrik dengan uang Rp2.000. Sedangkan RW 9 Kelurahan Cacaban berupa video sampah ampas tebu menjadi briket.
Penghargaan disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Selasa (10/10).
Mahmud Yunus mengatakan, inovasi-inovasi tersebut telah dilaksanakan oleh kampung iklim dalam rangka adaptasi mitigasi terhadap perubahan iklim. Sertifikat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini menjadi salah satu syarat untuk menuju Proklim Lestari yakni penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
"Harapan ke depannya semua kampung iklim yang ada di Kota Magelang bisa mengikuti program DLHK Provinsi Jateng karena merupakan salah satu syarat menuju proklim lestari," katanya.
Menurut dia Pemerintah Kota Magelang telah berkomitmen meningkatkan jumlah kampung iklim dan melaksanakan seluruh program-programnya.
Pihaknya berharap penghargaan ini menjadi pijakan untuk meraih prestasi lebih tinggi, sekaligus sebagai percontohan kampung lainnya dalam upaya adaptasi mitigasi terhadap perubahan iklim.