Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M Said Hidayat berharap peringatan ke-187 Hari Bulan Bakti Peternakan dan Hari Pangan Sedunia menjadi langkah pendorong dinas untuk meningkatkan produksi pangan dan gizi masyarakat di Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Boyolali M Said Hidayat usai membuka pameran peringatan ke-187 Hari Bulan Bakti Peternakan 2023 sekaligus Hari Pangan se-Dunia ke-43 dan di dalamnya ada peringatan Ke-10 Hari Ikan Nasional, serta Hari Rabies Dunia yang digelar, di Komplek Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Jateng, Selasa.
Bupati M said Hidayat menjelaskan peringatan Hari Peternakan di Boyolali yang diharapkan menjadi pendorong melalui Dinas Peternakan dan Dinas Ketahanan Pangan Boyolali untuk melaksanakan tugas terkait pangan.
Bupati menjelaskan dengan peringatan Hari Bulan Bakti Peternakan diharapkan dapat memberikan dampak positif menjadi suatu pendorong pada dunia peternakan di Boyolali dalam mengatasi berbagai masalah seperti penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi di Boyolali.
Lanjut Bupati, penyakit tersebut di Boyolali secara data telah menunjukkan penurunan kasus dalam hitungan jumlah ternak sapi di Kabupaten Boyolali.
Jumlah populasi ternak sapi yang sebelumnya ada 207 ribu ekor, karena dampak dari penyakit PMK dan LSD, turun menjadi kurang lebih sekitar 160 ribu ekor sapi.
Oleh karena itu, Bupati terus mendorong kegiatan bulan bakti peternakan tersebut diharapkan akan muncul rasa optimisme tinggi kepada para peternak di Boyolali.
Pemerintah hadir memberikan dukungan kepada peternak semoga apa yang dijadikan Boyolali ikon Kota Susu dan Kota Sapi benar-benar dapat dikembalikan dan ditunjukkan Boyolali penghasil daging sapi yang produksi tidak kecil yakni sekitar 12 juta ekor dan sekitar 53 juta liter susu.
Sehingga, lanjut dia, langkah yang dilakukan dengan memperingati Hari Bulan Bakti Peternakan dan juga Hari Pangan Dunia, akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Boyolali dan dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang menjadi misi visi Bupati Boyolali sebagai lumbung pangan dan penghasil susu.
Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali Lusia Dyah Suciati menyebutkan peringatan ke-187 Hari Bulan Bakti Peternakan 2023 sekaligus Hari Pangan se-Dunia ke-43 dan di dalamnya ada peringatan ke-10 Hari Ikan Nasional, serta Hari Rabies Dunia,digelar di Komplek Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Dinas Pertanian, dan Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Menurut Lusia dalam rangka Bulan Bakti Peternakan, pihaknya memotivasi para peternak di Boyolali, juga para pelaku usaha produk hewan ternak untuk meningkatkan usaha. Pihaknya berharap bulan bakti ini, tidak hanya diselenggarakan sekali ini, tetapi secara rutin.
Ia menyebutkan Boyolali mempunyai potensi sektor peternakan dan juga sekaligus perikanan yang luar biasa, ketika mampu menampilkan produk-produk lokalnya.
Baca juga: Penuhi gizi harian orang dewasa dengan susu sapi
Hal tersebut disampaikan Bupati Boyolali M Said Hidayat usai membuka pameran peringatan ke-187 Hari Bulan Bakti Peternakan 2023 sekaligus Hari Pangan se-Dunia ke-43 dan di dalamnya ada peringatan Ke-10 Hari Ikan Nasional, serta Hari Rabies Dunia yang digelar, di Komplek Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Jateng, Selasa.
Bupati M said Hidayat menjelaskan peringatan Hari Peternakan di Boyolali yang diharapkan menjadi pendorong melalui Dinas Peternakan dan Dinas Ketahanan Pangan Boyolali untuk melaksanakan tugas terkait pangan.
Bupati menjelaskan dengan peringatan Hari Bulan Bakti Peternakan diharapkan dapat memberikan dampak positif menjadi suatu pendorong pada dunia peternakan di Boyolali dalam mengatasi berbagai masalah seperti penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi di Boyolali.
Lanjut Bupati, penyakit tersebut di Boyolali secara data telah menunjukkan penurunan kasus dalam hitungan jumlah ternak sapi di Kabupaten Boyolali.
Jumlah populasi ternak sapi yang sebelumnya ada 207 ribu ekor, karena dampak dari penyakit PMK dan LSD, turun menjadi kurang lebih sekitar 160 ribu ekor sapi.
Oleh karena itu, Bupati terus mendorong kegiatan bulan bakti peternakan tersebut diharapkan akan muncul rasa optimisme tinggi kepada para peternak di Boyolali.
Pemerintah hadir memberikan dukungan kepada peternak semoga apa yang dijadikan Boyolali ikon Kota Susu dan Kota Sapi benar-benar dapat dikembalikan dan ditunjukkan Boyolali penghasil daging sapi yang produksi tidak kecil yakni sekitar 12 juta ekor dan sekitar 53 juta liter susu.
Sehingga, lanjut dia, langkah yang dilakukan dengan memperingati Hari Bulan Bakti Peternakan dan juga Hari Pangan Dunia, akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Boyolali dan dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang menjadi misi visi Bupati Boyolali sebagai lumbung pangan dan penghasil susu.
Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali Lusia Dyah Suciati menyebutkan peringatan ke-187 Hari Bulan Bakti Peternakan 2023 sekaligus Hari Pangan se-Dunia ke-43 dan di dalamnya ada peringatan ke-10 Hari Ikan Nasional, serta Hari Rabies Dunia,digelar di Komplek Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Dinas Pertanian, dan Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Menurut Lusia dalam rangka Bulan Bakti Peternakan, pihaknya memotivasi para peternak di Boyolali, juga para pelaku usaha produk hewan ternak untuk meningkatkan usaha. Pihaknya berharap bulan bakti ini, tidak hanya diselenggarakan sekali ini, tetapi secara rutin.
Ia menyebutkan Boyolali mempunyai potensi sektor peternakan dan juga sekaligus perikanan yang luar biasa, ketika mampu menampilkan produk-produk lokalnya.
Baca juga: Penuhi gizi harian orang dewasa dengan susu sapi