Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota Surakarta mulai menghitung total kerugian warga akibat kebakaran yang terjadi di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah sejak Selasa (3/10) sore.
 
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Surakarta juga sudah melihat kondisi rumah warga yang terdampak kebakaran semalam (3/10).
 
"Kami sudah menghitung, tapi angka belum bisa dilihat. Nanti ada tim dari Perkim yang appraisal, bangunan seperti apa, kekuatan yang terbakar seperti apa, apakah perlu tambal sulam atau harus dirobohkan," katanya.
 
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penghuni selanjutnya.
 
"Kekuatan tembok, batu bara biar Perkim saja untuk kemudian melaporkan ke pak wali. Segera kami tindaklanjuti," katanya.
 
Pihaknya berharap 1-2 hari ke depan akan ada tindak lanjut dari kejadian tersebut. Sementara itu, ia mengatakan para pengungsi hingga saat ini masih ditampung di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon.
 
"Dapur umum semalam juga sudah berjalan, sumbangan dari masyarakat banyak sekali. Ini harus dimana agar tidak salah sasaran," katanya.
 
Sementara itu, dikatakannya, hingga saat ini ada lima rumah yang terkena api akibat kejadian tersebut.
 
"Kalau KK (warga, Red.) ada empat, lima (ditambah, Red.) tempatnya pak Ahmad (pemilik gudang rongsok, Red.). Kami menyelesaikan rumah tinggal dulu, itu penting," katanya.

Baca juga: Pemadaman kebakaran di Pasar Kliwon masih diteruskan hingga saat ini
Baca juga: Kebakaran di Solo, puluhan warga mengungsi
Baca juga: Kebakaran gudang rongsok di Solo, tiga rumah warga terdampak

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024