Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus menambah populasi tanaman kopi agar produksi kopi meningkat.
Kepala DKP3 Pemkab Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu, mengatakan penambahan populasi tanaman kopi tersebut dengan memberikan bantuan biji kopi untuk dijadikan bibit kepada sejumlah kelompok tani.
Tanaman kopi robusta sudah ada teknologi baru bisa menanam dari bibit dan tidak perlu menyambung seperti kopi arabika.
Ia menyebutkan tahun ini pihaknya memberikan bantuan dalam bentuk biji kopi sebanyak 100.000 butir, dibagikan ke sekitar 20 kelompok tani supaya dibenihkan sendiri.
"Setiap kelompok tani mendapat sekitar 5.000 biji. Jika biji kopi tersebut hidup semua maka ekuivalen dengan lima hektare. Jadi petani membibitkan sendiri, kemudian menanam," katanya.
Menurut dia arah penambahan populasi tanaman kopi tersebut bukan nambah luas tanam, tetapi untuk memadatkan jarak tanam, yang belum sampai angka ideal ditambah.
"Setiap hektare idealnya bisa 1.400-1.600 tanaman kopi, tetapi pada kenyataannya paling hanya 800-900 pohon per hektare karena masih diselingi tanaman yang lain," katanya.
Joko menyebutkan luas tanaman kopi robusta di Kabupaten Temanggung sekitar 17.075 hektare dan sekitar 3.000 hektare di antaranya belum menghasilkan buah. Kemudian tanaman kopi arabika sekitar 1.500 hingga 2.000 hektare.
Baca juga: Polres: Peredaran narkotika di Temanggung memprihatinkan
Kepala DKP3 Pemkab Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu, mengatakan penambahan populasi tanaman kopi tersebut dengan memberikan bantuan biji kopi untuk dijadikan bibit kepada sejumlah kelompok tani.
Tanaman kopi robusta sudah ada teknologi baru bisa menanam dari bibit dan tidak perlu menyambung seperti kopi arabika.
Ia menyebutkan tahun ini pihaknya memberikan bantuan dalam bentuk biji kopi sebanyak 100.000 butir, dibagikan ke sekitar 20 kelompok tani supaya dibenihkan sendiri.
"Setiap kelompok tani mendapat sekitar 5.000 biji. Jika biji kopi tersebut hidup semua maka ekuivalen dengan lima hektare. Jadi petani membibitkan sendiri, kemudian menanam," katanya.
Menurut dia arah penambahan populasi tanaman kopi tersebut bukan nambah luas tanam, tetapi untuk memadatkan jarak tanam, yang belum sampai angka ideal ditambah.
"Setiap hektare idealnya bisa 1.400-1.600 tanaman kopi, tetapi pada kenyataannya paling hanya 800-900 pohon per hektare karena masih diselingi tanaman yang lain," katanya.
Joko menyebutkan luas tanaman kopi robusta di Kabupaten Temanggung sekitar 17.075 hektare dan sekitar 3.000 hektare di antaranya belum menghasilkan buah. Kemudian tanaman kopi arabika sekitar 1.500 hingga 2.000 hektare.
Baca juga: Polres: Peredaran narkotika di Temanggung memprihatinkan