Kudus (ANTARA) - Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Jawa Tengah Tegoch Hadi Noegroho mengingatkan kepada Penjabat Bupati Kudus yang baru dilantik untuk menjaga dan mengendalikan inflasi karena nantinya setiap tiga bulan ada evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri.
"Tentunya selain pula menjalankan tugas pemerintahan pada umumnya juga diminta untuk mengendalikan tingkat inflasi di Kudus," ujarnya ketika menghadiri serah terima jabatan Bupati Kudus Hartopo periode 2018-2023 kepada Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin.
Apalagi, kata dia, sebagai Pj Bupati Kudus akan mendapatkan evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri setiap tiga bulan, salah satunya terkait dengan tingkat inflasi daerah.
Menurut dia hal itu sangat penting dan perlu dukungan semua pihak untuk ikut menjaga tingkat inflasi di Kudus agar tetap terkendali.
"Jangan sampai tingkat inflasi di Kudus yang sudah baik, nantinya justru naik luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan menyampaikan bahwa pihaknya juga akan menjaga tingkat inflasi di Kudus tetap stabil.
Salah satunya, kata dia, Kabupaten Kudus mendapatkan dukungan Pemprov Jateng melalui gerakan pangan murah yang digelar di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus. Kegiatan ini menjadi bagian untuk menstabilkan harga serta untuk menjaga tingkat inflasi di Kudus.
Tercatat ada beberapa komoditas pokok masyarakat yang dijual dengan harga murah, mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, hingga telur.
"Pemkab Kudus juga menggelar kegiatan serupa, yakni bazar pangan murah yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kudus, tingkat inflasi bulan Agustus 2023 sebesar 0,02 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan Juli 2023 sebesar 0,17 persen.
"Tentunya selain pula menjalankan tugas pemerintahan pada umumnya juga diminta untuk mengendalikan tingkat inflasi di Kudus," ujarnya ketika menghadiri serah terima jabatan Bupati Kudus Hartopo periode 2018-2023 kepada Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin.
Apalagi, kata dia, sebagai Pj Bupati Kudus akan mendapatkan evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri setiap tiga bulan, salah satunya terkait dengan tingkat inflasi daerah.
Menurut dia hal itu sangat penting dan perlu dukungan semua pihak untuk ikut menjaga tingkat inflasi di Kudus agar tetap terkendali.
"Jangan sampai tingkat inflasi di Kudus yang sudah baik, nantinya justru naik luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan menyampaikan bahwa pihaknya juga akan menjaga tingkat inflasi di Kudus tetap stabil.
Salah satunya, kata dia, Kabupaten Kudus mendapatkan dukungan Pemprov Jateng melalui gerakan pangan murah yang digelar di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus. Kegiatan ini menjadi bagian untuk menstabilkan harga serta untuk menjaga tingkat inflasi di Kudus.
Tercatat ada beberapa komoditas pokok masyarakat yang dijual dengan harga murah, mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, hingga telur.
"Pemkab Kudus juga menggelar kegiatan serupa, yakni bazar pangan murah yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kudus, tingkat inflasi bulan Agustus 2023 sebesar 0,02 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan Juli 2023 sebesar 0,17 persen.