Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyelenggarakan pelatihan peningkatan kualitas produk usaha mikro kecil (UMK) untuk 25 pelaku usaha selama 25-27 September 2023.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengharapkan bahwa para pelaku UKM bisa memanfaatkan pelatihan untuk menyerap pengetahuan dan ilmu baru sebagai bekal dalam menjalankan bisnis atau kegiatan produksi usahanya.
"Jika pelaku UKM bisa menjalankan produksi bersih dengan baik maka tentunya akan banyak keuntungannya sehingga mereka bisa bertahan untuk tumbuh dan berkembang," katanya.
Ia mengingatkan pelaku UKM agar dalam menjalankan usahanya tidak merusak lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
"Kami minta para pelaku UKM tidak hanya menjaga sterilitas tempat dan alat dalam berproduksi namun harus bisa menyikapi dengan baik bagaimana pembuangan limbah, jangan sampai merusak lingkungan, dan mengganggu kenyamanan," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pekalongan Supriono mengatakan bahwa usaha mikro kecil merupakan pilar penting dalam perekonomian sehingga para pelaku perlu memahami kualitas produk yang akan dijual.
"Implementasi produksi bersih ini harus dipahami pelaku usaha karena dengan hal ini mereka dapat meningkatkan kualitas produk, daya saing produk, menciptakan bisnis yang efisien, berkelanjutan, dan bertanggung jawab pada lingkungan,” katanya.
Peserta pelatihan Janing Setiawati mengatakan terbantu dengan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan karena bisa menambah wawasan bagaimana tata cara memproduksi makanan dengan baik dan bersih.
"Selama ini saya sudah menjaga kebersihan dalam pembuatan produk seperti menggunakan masker dan cuci tangan. Akan tetapi dengan pelatihan ini, saya bisa mendapatkan ilmu baru dan berharap bisa meningkatkan
produksi, omset, dan bersaing dengan sehat," kata Janing yang membuka usaha kuliner oleh-oleh khas daerah itu.
Baca juga: Tujuh UMK binaan PLN asal Gunung Kidul tembus pasar Turki
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengharapkan bahwa para pelaku UKM bisa memanfaatkan pelatihan untuk menyerap pengetahuan dan ilmu baru sebagai bekal dalam menjalankan bisnis atau kegiatan produksi usahanya.
"Jika pelaku UKM bisa menjalankan produksi bersih dengan baik maka tentunya akan banyak keuntungannya sehingga mereka bisa bertahan untuk tumbuh dan berkembang," katanya.
Ia mengingatkan pelaku UKM agar dalam menjalankan usahanya tidak merusak lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
"Kami minta para pelaku UKM tidak hanya menjaga sterilitas tempat dan alat dalam berproduksi namun harus bisa menyikapi dengan baik bagaimana pembuangan limbah, jangan sampai merusak lingkungan, dan mengganggu kenyamanan," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pekalongan Supriono mengatakan bahwa usaha mikro kecil merupakan pilar penting dalam perekonomian sehingga para pelaku perlu memahami kualitas produk yang akan dijual.
"Implementasi produksi bersih ini harus dipahami pelaku usaha karena dengan hal ini mereka dapat meningkatkan kualitas produk, daya saing produk, menciptakan bisnis yang efisien, berkelanjutan, dan bertanggung jawab pada lingkungan,” katanya.
Peserta pelatihan Janing Setiawati mengatakan terbantu dengan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan karena bisa menambah wawasan bagaimana tata cara memproduksi makanan dengan baik dan bersih.
"Selama ini saya sudah menjaga kebersihan dalam pembuatan produk seperti menggunakan masker dan cuci tangan. Akan tetapi dengan pelatihan ini, saya bisa mendapatkan ilmu baru dan berharap bisa meningkatkan
produksi, omset, dan bersaing dengan sehat," kata Janing yang membuka usaha kuliner oleh-oleh khas daerah itu.
Baca juga: Tujuh UMK binaan PLN asal Gunung Kidul tembus pasar Turki