Solo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membantu mempercepat proses pemadaman kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kota Surakarta.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk mempercepat pemadaman. Diharapkan adanya bantuan water bombing. dalam waktu dekat akan dikirim. Dampak pasti ada makanya kami percepat untuk pemadaman," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana usai meninjau penanganan kebakaran TPA Putri Cempo di Kota Surakarta, Minggu.
Ia menyebut peralatan water bombing yang didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu bisa mempercepat pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo yang memiliki luas 17 hektare dan terdiri atas beberapa blok.
Pemadaman, lanjut dia, masih terus dilakukan dengan mengerahkan 59 unit pemadam kebakaran dari wilayah Solo Raya, kendaraan water canon dari Polri, armada dari Pemprov Jateng, dan sejumlah armada pemadam dari relawan.
Apabila pemadaman masih belum bisa cepat, kata dia, maka akan diambil langkah lain, misalnya dengan modifikasi cuaca.
Kendati demikian, Nana menegaskan penggunaan water bombing dirasa masih diperlukan jika melihat kondisi saat ini. Selain mempercepat pemadaman juga agar titik api tidak menyebar lebih luas.
"Kami putuskan kami perlu water bombing untuk mempercepat dan kami tidak ingin merambat ke mana-mana," ujarnya didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Untuk penanganan dampak kebakaran, seperti asap yang mengarah ke pemukiman warga, Nana mengimbau warga agar waspada dengan cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda sejumlah daerah di Jateng.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini. Masyarakat juga harap berhati-hati dengan percikan api karena ini dapat menyebabkan kebakaran," katanya.
TPA Putri Cempo mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9) siang dan api membakar sekitar dua hektare luasan TPA di Blok B.
Kebakaran diduga terjadi dipicu oleh suhu panas yang ekstrem sehingga mengakibatkan gas metan yang tertumpuk di bagian dalam tumpukan menjadi api.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk mempercepat pemadaman. Diharapkan adanya bantuan water bombing. dalam waktu dekat akan dikirim. Dampak pasti ada makanya kami percepat untuk pemadaman," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana usai meninjau penanganan kebakaran TPA Putri Cempo di Kota Surakarta, Minggu.
Ia menyebut peralatan water bombing yang didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu bisa mempercepat pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo yang memiliki luas 17 hektare dan terdiri atas beberapa blok.
Pemadaman, lanjut dia, masih terus dilakukan dengan mengerahkan 59 unit pemadam kebakaran dari wilayah Solo Raya, kendaraan water canon dari Polri, armada dari Pemprov Jateng, dan sejumlah armada pemadam dari relawan.
Apabila pemadaman masih belum bisa cepat, kata dia, maka akan diambil langkah lain, misalnya dengan modifikasi cuaca.
Kendati demikian, Nana menegaskan penggunaan water bombing dirasa masih diperlukan jika melihat kondisi saat ini. Selain mempercepat pemadaman juga agar titik api tidak menyebar lebih luas.
"Kami putuskan kami perlu water bombing untuk mempercepat dan kami tidak ingin merambat ke mana-mana," ujarnya didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Untuk penanganan dampak kebakaran, seperti asap yang mengarah ke pemukiman warga, Nana mengimbau warga agar waspada dengan cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda sejumlah daerah di Jateng.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini. Masyarakat juga harap berhati-hati dengan percikan api karena ini dapat menyebabkan kebakaran," katanya.
TPA Putri Cempo mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9) siang dan api membakar sekitar dua hektare luasan TPA di Blok B.
Kebakaran diduga terjadi dipicu oleh suhu panas yang ekstrem sehingga mengakibatkan gas metan yang tertumpuk di bagian dalam tumpukan menjadi api.