Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota Surakarta mengantisipasi gangguan kesehatan pada warga usai kebakaran sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyanti di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengirimkan dua unit ambulans.
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan masker dan oksigen untuk masyarakat sekitar. Selain itu, yang diperlukan pemeriksaan dini kalau ada keluhan," katanya.
Apalagi, dikatakannya, sebelah utara TPA adalah warga Kabupaten Karanganyar. Oleh karena itu, langkah antisipasi harus dilakukan secara cepat mengingat asap yang membumbung tinggi memberikan dampak pada gangguan pernapasan.
Sementara itu, TPA Putri Cempo mengalami kebakaran pada Sabtu siang. Api melahap sekitar dua hektare luasan TPA di Blok B.
Pihaknya menduga kebakaran dipicu oleh suhu panas yang ekstrem sehingga mengakibatkan gas metan yang tertumpuk di bagian dalam tumpukan menjadi api.
"Untuk sementara analisa kami suhu yang sangat tinggi memicu gas metan yang berada di bawah sekian lama. Itu terpicu menyebabkan kebakaran atau percikan api," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kami juga menghubungi damkar se-Subosukowonosraten untuk ikut membantu pemadaman," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyanti di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengirimkan dua unit ambulans.
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan masker dan oksigen untuk masyarakat sekitar. Selain itu, yang diperlukan pemeriksaan dini kalau ada keluhan," katanya.
Apalagi, dikatakannya, sebelah utara TPA adalah warga Kabupaten Karanganyar. Oleh karena itu, langkah antisipasi harus dilakukan secara cepat mengingat asap yang membumbung tinggi memberikan dampak pada gangguan pernapasan.
Sementara itu, TPA Putri Cempo mengalami kebakaran pada Sabtu siang. Api melahap sekitar dua hektare luasan TPA di Blok B.
Pihaknya menduga kebakaran dipicu oleh suhu panas yang ekstrem sehingga mengakibatkan gas metan yang tertumpuk di bagian dalam tumpukan menjadi api.
"Untuk sementara analisa kami suhu yang sangat tinggi memicu gas metan yang berada di bawah sekian lama. Itu terpicu menyebabkan kebakaran atau percikan api," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kami juga menghubungi damkar se-Subosukowonosraten untuk ikut membantu pemadaman," katanya.