Temanggung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II memberikan pengenalan pajak dan APBN kepada mahasiswa baru di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Ngesti Waluyo di Temanggung.
Penyuluh pajak Timon Pieter di Temanggung, Kamis, mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan kesadaran pajak bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia.
Ia menyampaikan aspek fundamental dari APBN dan penerimaan negara.
"Pada dasarnya, negara ini membutuhkan pembiayaan untuk pengeluarannya, salah satu sumber pembiayaan yang paling cocok adalah pajak," katanya.
Timon mengatakan mengapa pajak, karena kalau sumber pembiayaan yang lain pasti ada batasnya, sedangkan pajak selama masyarakat mau berkontribusi untuk negara dapat dipastikan akan terus ada.
"Uang pajak tentunya diprioritaskan untuk menyejahterakan rakyat," katanya.
Ia menuturkan APBN akan menyesuaikan apa yang dibutuhkan rakyat pada tahun pelaksanaan APBN dan tentunya akan diprioritaskan pada kebutuhan-kebutuhan rakyat.
Kegiatan seperti ini sebelumnya telah dilaksanakan pada perguruan tinggi lainnya. Kanwil DJP Jawa Tengah II berkomitmen untuk selalu memberikan pemahaman pajak kepada masyarakat, khususnya kepada generasi masa depan.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran pajak pada masyarakat.
Ketua Stikes Ngesti Waluyo Prihanto menyampaikan bahwa meskipun perguruan tinggi di bidang kesehatan, namun penting mengenalkan wawasan kesadaran pajak kepada mahasiswanya.
"Sebagai perguruan tinggi, kami merasa perlu mengadakan kegiatan pengenalan pajak kepada mahasiswa dan dosen," katanya.
Ia menyampaikan selain nantinya akan berguna di masa yang akan datang ketika mahasiswa sudah terjun ke dunia kerja, juga sebagai tanggung jawab untuk membentuk tenaga kesehatan yang berkarakter dan memiliki kompetensi tambahan seperti pengetahuan perpajakan.
Penyuluh pajak Timon Pieter di Temanggung, Kamis, mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan kesadaran pajak bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia.
Ia menyampaikan aspek fundamental dari APBN dan penerimaan negara.
"Pada dasarnya, negara ini membutuhkan pembiayaan untuk pengeluarannya, salah satu sumber pembiayaan yang paling cocok adalah pajak," katanya.
Timon mengatakan mengapa pajak, karena kalau sumber pembiayaan yang lain pasti ada batasnya, sedangkan pajak selama masyarakat mau berkontribusi untuk negara dapat dipastikan akan terus ada.
"Uang pajak tentunya diprioritaskan untuk menyejahterakan rakyat," katanya.
Ia menuturkan APBN akan menyesuaikan apa yang dibutuhkan rakyat pada tahun pelaksanaan APBN dan tentunya akan diprioritaskan pada kebutuhan-kebutuhan rakyat.
Kegiatan seperti ini sebelumnya telah dilaksanakan pada perguruan tinggi lainnya. Kanwil DJP Jawa Tengah II berkomitmen untuk selalu memberikan pemahaman pajak kepada masyarakat, khususnya kepada generasi masa depan.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran pajak pada masyarakat.
Ketua Stikes Ngesti Waluyo Prihanto menyampaikan bahwa meskipun perguruan tinggi di bidang kesehatan, namun penting mengenalkan wawasan kesadaran pajak kepada mahasiswanya.
"Sebagai perguruan tinggi, kami merasa perlu mengadakan kegiatan pengenalan pajak kepada mahasiswa dan dosen," katanya.
Ia menyampaikan selain nantinya akan berguna di masa yang akan datang ketika mahasiswa sudah terjun ke dunia kerja, juga sebagai tanggung jawab untuk membentuk tenaga kesehatan yang berkarakter dan memiliki kompetensi tambahan seperti pengetahuan perpajakan.