Semarang (ANTARA) - Kurikulum Merdeka mengarahkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik atau siswa diharapkan dapat menyelesaikan problem sehari-hari berbasis masalah, proyek atau inovasi. Belajar pun tidak berfokus pada satu topik saja.
Pada saat inilah, guru harus mampu menyajikan pendekatan pembelajaran yang akan mengolaborasikan antar-beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) adalah pendekatan pembelajaran yang mengolaborasikan seperangkat ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya yang dibutuhkan sebagai bekal di masa depan.
Melalui pembelajaran STEAM peserta didik didorong untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, pengetahuan akan masalah, objek atau sumber belajarnya, juga keterampilan dan kreativitas peserta didik dalam penyelesaiannya. Peserta didik diajak untuk selalu berpikir secara menyeluruh sehingga ilmu yang mereka peroleh dapat menjadi modal untuk siap bersaing di masa depan.
Tim Physalis beranggotakan 4 orang fasda perubahan Tanoto Foundation Kabupaten Cilacap yang merupakan guru dari 4 mata pelajaran yang berbeda. Ari Prastiwi mata pelajaran IPA, Ratino (Bahasa Indonesia), Sudrajat (Matematika), dan Zahriyanda Benti Syam (Bahasa Inggris).
Tim Physalis sukses melaksanakan pelatihan pembelajaran STEAM bagi guru SMP di Kabupaten Cilacap dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap.
Pelatihan ini dilaksanakan di wilayah yang jauh dari pusat kota Cilacap dengan tujuan sebagai pemerataan bagi guru-guru yang jarang mengikuti pelatihan karena secara geografis terletak jauh dari pusat kota. Pelatihan Pembelajaran STEAM bagi guru SMP di Kabupaten Cilacap dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu wilayah barat Cilacap di SMP Negeri 2 Kedungreja pada tanggal 21-22 Agustus 2023 dan wilayah timur Cilacap di SMP Negeri 1 Binangun pada tanggal 30-31 Agustus 2023.
Pelatihan Pembelajaran STEAM diikuti oleh 60 peserta dari 14 sekolah ditambah dengan perwakilan dari forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Peserta pelatihan merupakan guru SMP dari 4 mata pelajaran yang berbeda yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Pelatihan ini diharapkan akan memunculkan berbagai macam ide proyek lintas mapel sesuai dengan karakteristik dan kondisi tiap sekolah.
Salah satu proyek STEAM lintas mata pelajaran yang dirancang oleh SMP Negeri 1 Sidareja adalah pembuatan herbisida dari bunga kamboja (Plumeria alba). Rancangan ide proyek ini didasarkan karena luasnya wilayah SMP Negeri 1 Sidareja sehingga banyak ditumbuhi oleh rumput dan tanaman liar.
Sementara itu SMP Negeri 1 Sidareja berada di antara dua pemakaman yang banyak ditumbuhi pohon kamboja yang bunganya tidak dimanfaatkan oleh warga sekitar.
"Semoga pelatihan pembelajaran STEAM ini dapat disebarluaskan bagi seluruh guru di wilayah Kabupaten Cilacap sehingga ke depan banyak sekolah mampu merencanakan ide yang luar biasa untuk proyek lintas mata pelajaran sesuai dengan karakteristik wilayah sekolah dan permasalahan yang dihadapi," ujar Ari Prastiwi, Ketua Tim Physalis dalam sesi wawancara khusus.
*Ari Prastiwi adalah Ketua Tim Physalis
Pada saat inilah, guru harus mampu menyajikan pendekatan pembelajaran yang akan mengolaborasikan antar-beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) adalah pendekatan pembelajaran yang mengolaborasikan seperangkat ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya yang dibutuhkan sebagai bekal di masa depan.
Melalui pembelajaran STEAM peserta didik didorong untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, pengetahuan akan masalah, objek atau sumber belajarnya, juga keterampilan dan kreativitas peserta didik dalam penyelesaiannya. Peserta didik diajak untuk selalu berpikir secara menyeluruh sehingga ilmu yang mereka peroleh dapat menjadi modal untuk siap bersaing di masa depan.
Tim Physalis beranggotakan 4 orang fasda perubahan Tanoto Foundation Kabupaten Cilacap yang merupakan guru dari 4 mata pelajaran yang berbeda. Ari Prastiwi mata pelajaran IPA, Ratino (Bahasa Indonesia), Sudrajat (Matematika), dan Zahriyanda Benti Syam (Bahasa Inggris).
Tim Physalis sukses melaksanakan pelatihan pembelajaran STEAM bagi guru SMP di Kabupaten Cilacap dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap.
Pelatihan ini dilaksanakan di wilayah yang jauh dari pusat kota Cilacap dengan tujuan sebagai pemerataan bagi guru-guru yang jarang mengikuti pelatihan karena secara geografis terletak jauh dari pusat kota. Pelatihan Pembelajaran STEAM bagi guru SMP di Kabupaten Cilacap dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu wilayah barat Cilacap di SMP Negeri 2 Kedungreja pada tanggal 21-22 Agustus 2023 dan wilayah timur Cilacap di SMP Negeri 1 Binangun pada tanggal 30-31 Agustus 2023.
Pelatihan Pembelajaran STEAM diikuti oleh 60 peserta dari 14 sekolah ditambah dengan perwakilan dari forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Peserta pelatihan merupakan guru SMP dari 4 mata pelajaran yang berbeda yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Pelatihan ini diharapkan akan memunculkan berbagai macam ide proyek lintas mapel sesuai dengan karakteristik dan kondisi tiap sekolah.
Salah satu proyek STEAM lintas mata pelajaran yang dirancang oleh SMP Negeri 1 Sidareja adalah pembuatan herbisida dari bunga kamboja (Plumeria alba). Rancangan ide proyek ini didasarkan karena luasnya wilayah SMP Negeri 1 Sidareja sehingga banyak ditumbuhi oleh rumput dan tanaman liar.
Sementara itu SMP Negeri 1 Sidareja berada di antara dua pemakaman yang banyak ditumbuhi pohon kamboja yang bunganya tidak dimanfaatkan oleh warga sekitar.
"Semoga pelatihan pembelajaran STEAM ini dapat disebarluaskan bagi seluruh guru di wilayah Kabupaten Cilacap sehingga ke depan banyak sekolah mampu merencanakan ide yang luar biasa untuk proyek lintas mata pelajaran sesuai dengan karakteristik wilayah sekolah dan permasalahan yang dihadapi," ujar Ari Prastiwi, Ketua Tim Physalis dalam sesi wawancara khusus.
*Ari Prastiwi adalah Ketua Tim Physalis