Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menggelar Pasar Raya Magelang untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Syaifullah.
Syaifullah di Magelang, Senin, menyampaikan Pasar Raya Magelang digelar pada 1-10 September 2023 di kawasan Sport Center Gelora Sanden, Kota Magelang yang diikuti 200 stan UMKM.
Ia mengatakan UMKM merupakan bagian terbesar dari masyarakat untuk mendapatkan penghasilan.
Oleh karena itu digelorakan UMKM, yang memang menjadi kewajiban pemerintah, baik kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
"Peningkatan kapabilitas pelaku UMKM menjadi topik yang sangat dikedepankan untuk membangkitkan saudara-saudara kita yang berkecimpung di dunia UMKM," katanya.
Ia menuturkan sebuah negara disebut negara maju paling tidak mempunyai porsi jumlah pelaku UMKM paling tidak 12 persen, karena sokongan para pelaku UMKM itu sebagai pembangkit utama sebuah roda ekonomi di tingkat negara maupun daerah.
"Sudah menjadi kesepakatan dunia bahwa UMKM negara maju 12 persen, kalau di Indonesia sekitar 3,74 persen. Kita sudah mengarah ke sana dan pemerintah terus mendorong," katanya.
Ia menyebutkan di Kota Magelang sebagai kota jasa terdapat 10.536 pelaku UMKM. Salah satu jasa yang dikedepankan adalah jasa ekonomi, yakni ekonomi yang berbasis UMKM.
Dalam menggelar Pasar Raya Magelang, katanya, pihaknya menggandeng beberapa instansi pemerintah dan swasta, maupun kolaborasi dengan dinas yang lain untuk membesarkan pelaku UMKM dan menyejahterakan masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya.
Syaifullah di Magelang, Senin, menyampaikan Pasar Raya Magelang digelar pada 1-10 September 2023 di kawasan Sport Center Gelora Sanden, Kota Magelang yang diikuti 200 stan UMKM.
Ia mengatakan UMKM merupakan bagian terbesar dari masyarakat untuk mendapatkan penghasilan.
Oleh karena itu digelorakan UMKM, yang memang menjadi kewajiban pemerintah, baik kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
"Peningkatan kapabilitas pelaku UMKM menjadi topik yang sangat dikedepankan untuk membangkitkan saudara-saudara kita yang berkecimpung di dunia UMKM," katanya.
Ia menuturkan sebuah negara disebut negara maju paling tidak mempunyai porsi jumlah pelaku UMKM paling tidak 12 persen, karena sokongan para pelaku UMKM itu sebagai pembangkit utama sebuah roda ekonomi di tingkat negara maupun daerah.
"Sudah menjadi kesepakatan dunia bahwa UMKM negara maju 12 persen, kalau di Indonesia sekitar 3,74 persen. Kita sudah mengarah ke sana dan pemerintah terus mendorong," katanya.
Ia menyebutkan di Kota Magelang sebagai kota jasa terdapat 10.536 pelaku UMKM. Salah satu jasa yang dikedepankan adalah jasa ekonomi, yakni ekonomi yang berbasis UMKM.
Dalam menggelar Pasar Raya Magelang, katanya, pihaknya menggandeng beberapa instansi pemerintah dan swasta, maupun kolaborasi dengan dinas yang lain untuk membesarkan pelaku UMKM dan menyejahterakan masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya.