Kudus (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan Al Quran braille kepada penyandang tunanetra yang tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Kudus untuk mendukung upaya pemberantasan buta huruf Al Quran braille bagi penyandang tunanetra.
Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Senin, penyerahan bantuan 30 Al Quran braille tersebut sebagai bentuk respons terhadap surat pengurus ITMI Kudus yang membutuhkan bantuan Al Quran braille.
Hal itu, kata dia, tentunya karena semakin kebutuhan membaca Al Quran braille semakin bertambah, sehingga membutuhkan tambahan.
"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan Al Quran braille ini, para penyandang tunanetra semakin semangat belajar membaca Al Quran," ujarnya.
Ketika ada bantuan serupa, kata Sam'ani, pihaknya tentu akan menyerahkannya kembali ke ITMI Kudus.
"Permohonan bantuan Al Quran braille tersebut juga belum lama diterima, sehingga bantuan Al Quran braille tersebut menggunakan dana pribadi karena belum tersedia anggaran pemerintah untuk pengadaan tersebut," katanya.
Ketua ITMI Kudus Ulin Nuha mengakui pihaknya memang bersurat untuk meminta bantuan Al Quran braille karena jumlah anggotanya ada 60-an orang, namun belum semuanya memiliki Al-Qur'an braille.
Dengan adanya bantuan Al Quran braille, dia berharap bisa mendukung program pembelajaran bidang keagamaan dan mengaji Al Quran braille bagi penyandang tunanetra.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus memang tengah gencar meningkatkan literasi membaca buku, terutama kalangan pelajar di tengah gempuran pengaruh gadget atau gawai.
Upaya yang sedang ditempuh, yakni melalui program hibah buku bacaan kepada perpustakaan desa, serta gerakan back to book atau kembali ke buku. Mobil perpustakaan keliling juga rutin menyambangi sekolah-sekolah di Kudus.
Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Senin, penyerahan bantuan 30 Al Quran braille tersebut sebagai bentuk respons terhadap surat pengurus ITMI Kudus yang membutuhkan bantuan Al Quran braille.
Hal itu, kata dia, tentunya karena semakin kebutuhan membaca Al Quran braille semakin bertambah, sehingga membutuhkan tambahan.
"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan Al Quran braille ini, para penyandang tunanetra semakin semangat belajar membaca Al Quran," ujarnya.
Ketika ada bantuan serupa, kata Sam'ani, pihaknya tentu akan menyerahkannya kembali ke ITMI Kudus.
"Permohonan bantuan Al Quran braille tersebut juga belum lama diterima, sehingga bantuan Al Quran braille tersebut menggunakan dana pribadi karena belum tersedia anggaran pemerintah untuk pengadaan tersebut," katanya.
Ketua ITMI Kudus Ulin Nuha mengakui pihaknya memang bersurat untuk meminta bantuan Al Quran braille karena jumlah anggotanya ada 60-an orang, namun belum semuanya memiliki Al-Qur'an braille.
Dengan adanya bantuan Al Quran braille, dia berharap bisa mendukung program pembelajaran bidang keagamaan dan mengaji Al Quran braille bagi penyandang tunanetra.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus memang tengah gencar meningkatkan literasi membaca buku, terutama kalangan pelajar di tengah gempuran pengaruh gadget atau gawai.
Upaya yang sedang ditempuh, yakni melalui program hibah buku bacaan kepada perpustakaan desa, serta gerakan back to book atau kembali ke buku. Mobil perpustakaan keliling juga rutin menyambangi sekolah-sekolah di Kudus.