Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan sesi ketiga berturut-turut, dan  kenaikan harian terpanjang sejak pertengahan Juli, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih lemah, mundur sedikit dari level tertinggi sejak 2007.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 3,00 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.926,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.933,20 dolar AS dan terendah di 1.917,50 dolar AS.

Emas berjangka bertambah 6,50 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.923,00 dolar AS pada Senin (21/8/2023), setelah terangkat 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.916,50 dolar AS pada Jumat (18/8/2023), dan anjlok 13,10 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.915,20 dolar AS pada Kamis (17/8/2023).

Emas juga mendapat dukungan setelah National Association of Realtors (NAR) melaporkan pada Selasa (22/8/2023) bahwa penjualan rumah yang dimiliki sebelumnya turun 2,2 persen pada Juli ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,07 juta unit, tingkat terendah sejak Januari, dari 4,16 juta unit yang tidak direvisi pada Juni.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,00 sen atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 23,45 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 12,00 dolar AS atau 1,31 persen, menjadi menetap pada 925,50 dolar AS per ounce.



 

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024