Solo (ANTARA) - Praktisi kesehatan dari LA Mom and Baby Care Jakarta Bidan Lita Alen menyebut mandi bayi mampu meningkatkan kecerdasan kognitif.
Melalui Live Instagram bersama Doodle Excusive Baby Care yang diikuti dari Solo, Selasa, ia mengatakan melihat manfaat tersebut artinya mandi pada bayi bukan sekadar rutinitas membersihkan tubuh.
Selain mencerdaskan kecerdasan kognitif, dikatakannya, mandi bayi juga mampu meningkatkan kecerdasan emosional.
"Ketika mandi, orang tua memberikan stimulus berupa suara dan gerakan. Dengan demikian bayi dapat belajar dari lingkungan sekitarnya. Rutinitas ini dapat merangsang indra peraba dan indra penciumannya," katanya.
Selain itu, saat mandi bayi juga belajar tentang suhu air, apakah dingin, panas, atau hangat.
Ia mengatakan bayi juga bisa mencium wangi sabun yang mampu merangsang otak untuk mengeluarkan hormon yang membuat rileks.
"Air itu merupakan media terbaik untuk melepaskan ketegangan. Jadi aliran darahnya lancar. Kita kalau mandi juga kan rileks, bayi juga begitu karena air memang media terbaik untuk melepaskan ketegangan itu," katanya.
Ia mengatakan ketika bayi rileks otomatis tidurnya akan lebih nyenyak dan lebih banyak minum susu.
"Kalau misalnya emosionalnya dijaga, otomatis dia nggak rewel, jadi dia stabil. Selain itu, rutinitas memandikan bayi ini juga dapat meningkatkan ikatan antara bayi dengan orang tuanya," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, memandikan bayi tidak bisa langsung dilakukan setelah ia lahir.
Menurut Lita, bayi baru bisa dimandikan setelah enam jam dilahirkan.
"Karena dia baru lahir. Di dalam kandungan itu hangat, jadi seperti kayak hangat tubuh kita. Kalau misal dia baru lahir terus dimandikan, dia bisa hipotermi atau suhu badannya jadi dingin. Jadi minimal dia sudah stabil, sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar enam jam, baru boleh dimandikan," katanya.
Ketika memandikan bayi, menurut dia, orang tua perlu memberikan perhatian khusus, terutama tentang keamanan dan kenyamanan si kecil.
Pada kesempatan itu, ia juga merekomendasikan satu produk untuk bayi Doodle Baby Gentle Wash.
Melalui Live Instagram bersama Doodle Excusive Baby Care yang diikuti dari Solo, Selasa, ia mengatakan melihat manfaat tersebut artinya mandi pada bayi bukan sekadar rutinitas membersihkan tubuh.
Selain mencerdaskan kecerdasan kognitif, dikatakannya, mandi bayi juga mampu meningkatkan kecerdasan emosional.
"Ketika mandi, orang tua memberikan stimulus berupa suara dan gerakan. Dengan demikian bayi dapat belajar dari lingkungan sekitarnya. Rutinitas ini dapat merangsang indra peraba dan indra penciumannya," katanya.
Selain itu, saat mandi bayi juga belajar tentang suhu air, apakah dingin, panas, atau hangat.
Ia mengatakan bayi juga bisa mencium wangi sabun yang mampu merangsang otak untuk mengeluarkan hormon yang membuat rileks.
"Air itu merupakan media terbaik untuk melepaskan ketegangan. Jadi aliran darahnya lancar. Kita kalau mandi juga kan rileks, bayi juga begitu karena air memang media terbaik untuk melepaskan ketegangan itu," katanya.
Ia mengatakan ketika bayi rileks otomatis tidurnya akan lebih nyenyak dan lebih banyak minum susu.
"Kalau misalnya emosionalnya dijaga, otomatis dia nggak rewel, jadi dia stabil. Selain itu, rutinitas memandikan bayi ini juga dapat meningkatkan ikatan antara bayi dengan orang tuanya," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, memandikan bayi tidak bisa langsung dilakukan setelah ia lahir.
Menurut Lita, bayi baru bisa dimandikan setelah enam jam dilahirkan.
"Karena dia baru lahir. Di dalam kandungan itu hangat, jadi seperti kayak hangat tubuh kita. Kalau misal dia baru lahir terus dimandikan, dia bisa hipotermi atau suhu badannya jadi dingin. Jadi minimal dia sudah stabil, sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar enam jam, baru boleh dimandikan," katanya.
Ketika memandikan bayi, menurut dia, orang tua perlu memberikan perhatian khusus, terutama tentang keamanan dan kenyamanan si kecil.
Pada kesempatan itu, ia juga merekomendasikan satu produk untuk bayi Doodle Baby Gentle Wash.