Semarang (ANTARA) - Oleh Muhchamad Haris Tarmidi*)

Amir berlari mendekat ke bunga Anggrek di halaman sekolah, kemudian mencium semerbak harumnya.

“Ini aku suka baunya, harum menyenangkan,” katanya sambil menulis di format yang sudah tersedia.

Apa yang sedang dilakukan oleh Amir dan kawan-kawannya di kelas IV tersebut adalah permainan berburu menggunakan lima indra.

Pembelajaran IPAS di kelas IV Kurikulum Merdeka tersebut sebenarnya bertujuan agar murid mampu menganalisis bagian-bagian tubuh/ pancaindra pada manusia dan fungsinya. Pembelajaran tersebut masuk pada ranah sains bagi sekolah dasar.
 

Pembelajaran sains berbasis permainan

Pembelajaran berbasis teori dan text book semata hanya akan mengebiri rasa keingintahuan peserta didik. Karenanya, perlu terobosan yang inovatif yang membuat murid aktif namun tetap produktif.

Sebagai contoh di kelas IV SDN 1 Puguh, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal dalam pembelajaran IPAS. Guna membuat murid mampu menganalisis bagian-bagian tubuh/ pancaindra pada manusia dan fungsinya maka dibuatlah suatu metode pembelajaran dengan permainan.

Sebagai langkah awal, para murid diberikan pertanyaan pemantik mengenai pembelajaran pancaindra. Pertanyaan pemantik yang bisa dilontarkan diantaranya, Bagaimana cara kita menikmati cita rasa makanan? Bagaimana merasakan halus dan tidaknya meja yang ada di depan kalian?

Langkah kedua dibuatlah permainan berburu menggunakan lima indra. Para murid akan berkeliling di sekitar sekolah, guru menyiapkan format yang akan diisi oleh peserta didik.

Format tersebut berisi pertanyaan mengenai lima indra di antaranya: pada bagian indra penglihatan pertanyaan yang dilontarkan: 1. Temukan sesuatu yang berwarna putih. 2. Temukan sesuatu yang  berbentuk bulat. 3. Temukan sesuatu yang berbentuk corong.

Pada bagian indra pendengaran pertanyaannya: 1. Temukan sumber suara yang menurutmu merdu. 2. Temukan sumber suara yang mengganggu. 3. Temukan suara hewan yang bisa kamu dengar.

Masuk ke pertanyaan pada bagian indra peraba contoh pertanyaannya: 1. Temukan sesuatu yang bergelombang. 2. Temukan sesuatu yang kasar. 3. Temukan sesuatu yang halus.

Dilanjutkan dengan pertanyaan untuk indra penciuman, pada format pertanyaan bisa ditanyakan: 1. Temukan aroma bunga yang kamu suka. 2. Temukan aroma makanan yang kamu suka. 3. Temukan aroma yang tidak kamu suka.

Terakhir, pertanyaan yang ada di bagian indra pengecap bisa ditanyakan seputar bekal yang dibawa oleh peserta didik. Mengenai rasa buah yang dibawa hingga rasa sayur atau lauknya.

Kegiatan berikutnya yakni, para murid mempresentasikan hasil buruannya menggunakan lima indra. Akan lebih baik ketika presentasi dilakukan juga di luar ruang kelas sehingga hasil telaah murid bisa langsung diberi masukan dengan kondisi yang santai dan menyenangkan.

Kegiatan terakhir dalam pembelajaran tersebut adalah murid diminta menelaah tentang apa saja yang menyebabkan terganggunya lima indra mereka. Kemudian disambung dengan memberikan tips dalam rangka tindakan-tindakan pencegahan agar sistem indra bisa bekerja dengan maksimal.
 

Hakikat pembelajaran sains

Pembelajaran sains bagi murid sekolah dasar memiliki peran penting bagi kehidupan kedepannya. Siswa harus mulai mengenal fisik dan alam sekitarnya sehingga bisa sukses dalam memaksimalkan potensi diri dan bijak dalam memanfaatkan alam sekitar.

Agar tercapai tujuan pembelajaran Sains bagi murid, maka harus bisa mengakomodir pembelajaran yang melibatkan secara langsung oleh murid. Bisa dengan pembelajaran eksperimen, observasi, dan praktik langsung.

Selain itu metode atau langkah ilmiah dalam menemukan suatu hasil perlu diperkenalkan secara gamblang atau spesifik. Langkah-langkah seperti pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan perlu ditaati bagi murid agar hasil akhir yang didapat terpenuhi kaidah keilmuannya.

Penting untuk memahami bahwa tujuan utama pembelajaran sains di sekolah dasar adalah membangun dasar pemahaman dan keterampilan sains yang kokoh. Siswa akan terus mengembangkan pemahaman lebih mendalam tentang konsep-konsep sains ini saat mereka melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. ***

 

*) Penulis adalah Guru SDN 1 Puguh Kabupaten Kendal; Fasilitator Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9. Narasumber Berbagi Praktik Baik (NSBPB) Kemendikbudristek; Fasilitator Program Pintar Tanoto Foundation)


Pewarta : Muhchamad Haris Tarmidi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024